SekretarisDana Persatuan Umum Industri Palestina Wadhah Basisu Ahad (23/4/2017) mengatakanbahwa ketiadakan daya listrik atau kelangkaan listrik akibat pemutusan telahmengakibatkan kerugian sektor industri di Jalur Gaza mencapai 40 juta dolarsetiap bulan.
Basisumenambahkan bahwa krisis ini telah menimbulkan kebingunan nyata yang menyebabkankelumpuhan sektor industri dengan menanggung beban biaya upah dankewajiban-kewajiban keuangan yang besar.
Mengenaisikap Persatuan Umum Industri Palestina Basisu mengatakan bahwa sebabsesungguhnya di balik krisis listrik ini adalah politik dan krisis inidijadikan sarana untuk menekan Jalur Gaza. Hal ini turut melanggengkan krisistanpa penyelesaian dan menjadi sandera perjanjian-perjanjian dan rekonsiliasipolitik.
Dia melanjutkanketidak teraturan pasokan bahan bakar ke stasiun pembangkit listrikpemberlakuan pajak biru pada bahan bakar yang diimpor untuk listrik hambatanpenjajah Zionis terhadap proyek jalur gas untuk listrik yang bisa menyedeian 150megawatt termasuk yang menjadi penyebab terjadinya krisis listrik ini.
Dia menjelaskanindustri-industri saat ini terpaksa menggunakan generator sepanjang waktu danini adalah alternatif dengan biaya sangat tinggi. Sehingga berdampak negatifpada waga dengan bertambahnya harga barang dan dengan biaya 17 kali lipatkarena tidak adanya pasokan listrik ini. Selain juga merusak sejumlah peralatanyang diperasikan secara elektronik.
Basisumengungkap terjadinya penurunan produk nasional dari 19% menjadi 9% sebagaiakibat dari situasi yang ada. Dan mungkin bedampak pada produk dan kualitas dayasaing yang juga menambah kerugian lagi. (was/pip)