Tim Palang Merah Internasional menyatakanterputusnya listrik dan suplai bahan bakar menyebabkan Jalur Gaza mengalamifase kritis yang bisa membahayakan system kesehatan dan nyawa pasien bisaterancam.
Hal itu disampaikan juru bicara Palang MerahInternasional Sahir Zakut dalam twitnya di jejaring social Facebook kemarinsore Kamis.
Selama empat hari terakhir hidup tertekanakibat krisis listrik. Dalam sehari rumah-rumah warga hanya diterangi selama 6jam atau kurang akibat pembangkit listrik satu-satunya yang beroperasi di sanatidak menyala sejak Ahad kemarin.
Selama 9 hari terakhir tak ada bahan bakarsolar masuk ke Jalur Gaza untuk mengoperasikan pembangkit listrik setelahberakhirnya suplai bahan bakar Turki dan Qatar habis dan setelah pemerintahPalestina menerapkan pajak bahan bakar hingga 3 kali lipat.
Dalam keterangan harini perusahaan suplailistrik di Gaza menyatakan defisit energi di Jalur Gaza mencapai 300 megawatt.
Jadwal distribusi listrik yang sudah berjalanadalah 6 -12 jam.
Kementerian kesehatan di Jalur Gaza menyatakanhari ini pihaknya terpaksa mengurangi sejumlah layanan pribadi akibatkekurangan tajam bahan bakar untuk rumah sakit &ndash rumah sakit di Jalur Gazaakibat krisis listrik.
Juru bicara kementerian kesehatan AsyrafQadurah mengatakan kementerian kesehatan masuk dalam fase keras akibat krisislistrik dan bahan bakar sehingga terpaksa harus mengurangi sejumlah layanan. (at/pip)