Aksimogok makan yang dilakukan sekitar 1500 tawanan Palestina di dalam penjaraZionis sudah memasuki hari ketiga pada hari Rabu (19/4/2017) kemarin. Puluhantawanan yang sakit ikut bergabung dalam aksi ini. Mereka menuntut perbaikankondisi penahanan mereka. Meskipun penjajah Zionis terus melakukan tekananuntuk meatahkan semangat mereka.
PengacaraBadan Urusan Tawanan Karim Ajwa menegaskan sejumlah tawanan yang sakit ikutbegabung dalam aksi mogok yang dilakukan para tawanan Palestina di hari ketigaberturut-turut.
Diamenyatakan &ldquoPenderitaan para tawanan yang sakit dan pengabaian medis yangdilakukan dengan sengaja oleh pihak penjara Zionis mendorong mereka untuk ikutbergabung dalam aksi mogok makan ini. Meski hal ini membahayakan kesehatan danhidup mereka di tengah-tengah tindakan represif dan pelecehan yang mulaidilakukan pihak penjajah Zionis.&rdquo
Saatini penjajah Zionis masih menahan 6500 warga Palestina yang tersebar di 22penjara. Sebanyak 29 di antaranya adalah tawanan yang sudah ditahan sejakpenandatanganan perjanjian Oslo antara penjajah Zionis dengan PLO pada tahun1993.
Diantara para tawanan ada 57 wanita termasuk 13 masih di bawah umur. Menurutpernyataan dari Asosiasi Tawanan Palestina saat ini ada 500 warga Palestinayang ditahan sebagai tahanan administratif (tanpa tuduhan dan proses hukum)yang bisa diperpanjang kapan saja dan berkali-kali. (was/pip)