Wed 7-May-2025

Para Pakar Sebut Ekonomi Gaza Runtuh Solusinya Akhiri Perpecahan

Kamis 20-April-2017

Parapakar dan ahli ekonomi mengatakan bahwa perpecahan politik Palestina secaraserius berdampak pada situasi ekonomi di Jalur Gaza. Hal ini berakibattingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan secara signifikan dan hilangnyakesempatan kerja. Mereka memperingatkan akan bahaya situasi ini ditengah-tengah bertambahnya krisis.

Haltersebut mereka sampaikan dalam sebuah lokakarya ini diselenggarakan olehJaringan LSM Palestina bekerja sama dengan Yayasan Jerman “FriedrichEbert” Rabu (19/4/2017) di kota Gaza dengan judul &ldquoDampak PerpecahanPolitik terhadap Realita Ekonomi di Jalur Gaza&rdquo.

AnggotaDewan Administratif Jaringan LSM Palestina Halah Jabar dalam sambutannyamengatakan bahwa dampak perpecahan Palestina telah mengakibatkan bertambahnyatingkat kemiskinan dan sedikitnya atau tidak adanya kesempatan kerja di JalurGaza secara khusus.

Diamenegaskan dampak terakhir dari perpecahan ini adalah pernyataan perang dariOtoritas Palestina terhadap gaji para pegawai Otoritas Palestina di Jalur Gazadengan memotongnya 30%-40%.

Pembicaradari Universitas al-Azhar Samir Abu Mudalil menegaskan bahwa yang menjadipenyebab memburuknya situasi ekonomi di Jalur Gaza adlaah langkah-langkahpenjajah Zionis yang mencekik rakyat Palestina dan juga perpecahan Palestinayang bertambah buruk.

Diamenyebut situasi ekonomi ini sebagai &ldquotragedi&rdquo yang memiliki dampak eskalasisosial khususnya setelah krisis gaji pegawai Otoritas Palestina di Jalur Gaza.

Diamenyebutkan tingkat pengangguran di Jalur Gaza meningkat mendekati 43% padatahun 2017. Ada sekitar 243 ribu pengangguran. Setiap tahun kampus-kampusmeluluskan antara 15-18 ribu alumni. Hal ini yang menyebabkan adanya surplusbesar jumlah tenaga kerja baru namun tidak ada permintaan untuk menampung para lulusantersebut.

Diamengingatkan bertambahnya tingkat kemiskinan secara signifikan. Di mana 80%penduduk Jalur Gaza mendapatkan bantuan materi dari sejumlah pihak. BadanBantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina membantu sekitar 9685keluarga Palestina Kementrian Sosial memberikan bantuan untuk 180 ribukeluarga Program Pangan Duinia membantu 250 ribu keluarga di Tepi Barat danJalur Gaza.

Krisissecara signifikan juga terjadi pada sektor industri. Sekitar 70% berhentiberoperasi. Sekitar 75% bahan mentah industri bergantung pada impor dari pihakpenjajah Zionis. Otoritas Palestina sejak bertahun-tahun juga melakukankebijakan penghematan khususnya terhadap para dokter dan bonus sehinggamengakibatkan terjadinya tragedi sosial dan ekonomi di Jalur Gaza.

DirekturHumas Kamar Dagang dan Industri di Gaza Maher Tiba menyoroti soal legislasidan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan situasi ekonomi dan dampaknyapada institusi-institusi sektor swasta.

DirekturPusat Pengembangan Pertanian Arab Muhsin Abu Ramadhan menegaskan bahwaperpecahan berdampak serius pada isu Palestina dan mencabik-cabik proyeknasional Palestina dalam menghadapi penjajah Zionis.

PenjajahZionis mencegah masuknya bahan mentah dan kebutuhan pokok ke Jalur Gaza. Halini mengganggu roda kehidupan di Jalur Gaza. Penjajah Zionis telahmenghancurkan infrastruktur sumber daya manusia dan pertanian yangmengakibatkan kerugian sekitar 550 juta dolar dan kerugian akibat penghancuran fasilitasindustri mencapai 450 juta dolar. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied