Tue 6-May-2025

Palestina di Eropa Tekad Kembali ke Tanah Air dan Kecam Blokade Gaza

Minggu 16-April-2017

Konferensi warga Palestina rantaudi Eropa kelima dalam pernyataan sikap akhirnya menyatakan komitmen merekaterhadap hak kembali ke tanah air Palestina bertekad mengembangkan usaha danpengaruhnya untuk mengembalikan hak-hak bangsa Palestina yang legal. Pada saatyang mereka mengecam keras blokade Jalur Gaza yang semakin diperketat.

Konferensi Kelima ini digelarpada Sabtu kemarin di Roterdam Belanda dengan jargon &ldquo100 Tahun Menang dan TakAkan Patah Semangat&rdquo yang diselenggarakan oleh Lembaga Palestina Eropa PusatHak Kembali Palestina&rdquo dan komunitas Palestina dan Rumah Palestina di Belanda. Konferensidiikui leh ribuan warga Palestina rantau/pencari suaka perwakilan tokoh danasosiasi profesi lainnya yang berasal dari penjuru Eropa.

Mereka menegaskan sikap danproyek serta inisiatif apapun untuk menyelesaikan persoalan bangsa Palestinaditentukan sejauh mana bisa menjamin hak kembali pengungsi Palestina ke tanahairnya menentukan nasibnya membebaskan diri dari penjajah Israel dan adanyastandar keadilan tanpa mengalah dari hak-hak permanen di tanah air mereka yangbersejarah.

Hak-hak bangsa Palestina danprinsipnya yang permanen itu tidak boleh diremehkan.

Dalam konferensi itu digelarseminar workshop forum diskusi dan berbagai aktivitas lainnya untukmengembangkan potensi bangsa Palestina di rantu Eropa serta jalinan komunikasidengan berbagai lembaga dan masyarakat sipil.

Tuntutan kepada Inggris AgarMinta Maaf atas Janji Balfour

Para peserta meminta kepadaKerajaan Inggris untuk mengeluarkan surat resmi permintaan maaf atas DeklarasiBalfour (PM Inggris yang menjajah Palestina yang kala itu memberikan hak kepadaYahudi untuk mendirikan negara di Palestina) serta segala tidnakan pelanggaranterhadap standa keadilan dan hak. Sebab akibat tindakan itu bangsa Palestina terusirdari negeri mereka dan kita terbuang dimana-mana.

Palestina Eropa juga mengecamtindakan Israel terhadap kota Al-Quds dan tempat sucinya di sana tempattinggal warga dan lembaga-lembaga sipil di sana. Mereka menilai pemindahankedutaan besar Amerika ke Al-Quds sebagai tindakan melampaui batas berbahaya.&nbsp

Tautan Pendek:

Copied