Otoritas energy Gazamengumumkan satu-satunya pembangkit listrik di Gaza berhenti total akibathabisnya bahan bakar sementara Pemerintah Ramallah masih menerapkan pajaktinggi yang mengakibatkan harga BBM lebih mahal tiga kali lipat. Inilah yangmenyebabkan pihaknya tidak bisa membelinya ungkapnya.
Dalam keteranganyabadan otoritas energy Ahad (17/4) mengatakan pihaknya siap membeli bahan bakarminyak tanpa pajak demi melanjutkan aktivitasnya dan distribusi energinya secaramerata.
Ia menegaskanpajak BBM lah penyebab utama krisis listrik saat ini. Ia menanggap pemerintahRamallah beratanggung jawab atas semua krisis ini. Setelah pengumumanberhentinya listrik Gaza maka kemampuan lisitrik yang tersedia hanya 143megawatt suplai dari jalur Mesir. Sementara Gaza memerluka 500 megawatt. Dengandemikian setiap rumah hanya mampu dialiri listrik selama 6 jam saja atau lebihsedikit yang tentu kondisi ini membahayakan prikehidupan Gaza yang sudahterkepung. (asy/pip)