AnggotaBiro Politik Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP) Tilal AbuDzarifah mengatakan bahwa semua pihak Palestina meminta pemerintah Otoritas Palestinamencabut pajak biru bagi solar industri yang digunakan untuk mengoperasikan stasiunpembangkit listrik di propinsi-propinsi Jalur Gaza.
AbuDzarifah menjelaskan bahwa pemerintah Otoritas Palestina masih menolak mencabutpajak biru ini meskipun sudah ada kesepakatan sebelumnya antara faksi-faksi Palestinadengan pemerintah Otoritas Palestina mengenai pentingnya pencabutan ini.
Baru-baruini Otoritas Eneergi menegaskan berakhirnya pasokan bahan bakar sumbangan darinegara Qatar senilai 12 juta dolar untuk 3 bulan dimulai pada 16 Januari 2017lalu. Sampai hari ini stasiun pembangkit listrik hanya dioperasikan dari sisabahan bakar sumbangan tersebut.
OtoritasEnergi meminta semua pihak terkait dan memiliki pengaruh untuk meyakinkanpemerintah Otoritas Palestina di Ramallah untuk menyetujui pasokan bahan bakaruntuk stasiun pembangkit listrik tanpa dikenakan pajak biru sebagaimana yangdiberlakukan terhadap bahan bakar sumbangan Qatar dan Turki.
Sejaklebih 10 tahun Jalur Gaza mengalami krisis listrik yang puncaknya terjadi dalamdua tahun terakhir di tengah-tengah terhalangnya semua proyek yang turut andildalam menambah jumlah daya listrik yang tersedia di Jalur Gaza.
Ada jarakyang sangat besar antara kebutuhan dan ketersediaan listrik di Jalur Gaza. Di waktu-waktuyang sangat kritis kebutuhan listrik mencapai 600 megawatt namun hanya bisadisediakan 270 megawatt. (was/pip)