OrganisasiHAM Israel yang konsen menyoroti kebebasan gerak Ahad (9/4/2017) mengatakanbahwa otoritas penjajah Zionis mengurangi izin yang diberikan kepada parapedagang dan pengusaha di Jalur Gaza untuk menyeberang melalui gerbangperlintasan Bet Hanun hingga 34%.
Organisasi&ldquoJeichah- Course&rdquo (sebuah organisasi HAM yang konsen untuk membela kebebasangerak) menyebutkan bahwa berdasarkan data dari komisi urusan sipil Palestina diJalur Gaza ada penurunan signifikan pada jumlah izin bagi para pedagang yangberlalu/ karena jumlah izin yang berlangku pada awak April hanya 771 izin sajasementara pada bulan yang lalu izin yang berlalu 1.173. Artinya ini yangberlalu saat ini turun 34%.
Jeichah-Course menyatakan ada penurunan juga pada jumlah izin para pedagang senioryang pada awal April sebanyak 168. Sementara pada Maret lalu ada 190 izinartinya turun 12%.
Secaraglobal terjadi penurunan jumlah izin yang berlalu 31% dalam satu bulan saja. Biladibandingkan awal tahun 2015 terjadi penurunan 74% yang mencapai 3600 izinpada awal tahun 2015.
Fenomenaini tercermin pada terus menurunnya jumlah izin keluar dari Gaza yang diberikanotoritas penjajah Zionis kepada pedagang Palestina dari penduduk Jalur Gaza. Inisebagai bagian dari tekanan yang diberikan pihak penjajah Zionis kepada JalurGaza sejak 10 tahun terakhir.
Jeichah-Course mengatakan bahwa sistem perizinan ini tidaklah sepontanitas sebagaimanadiberitakan baru-baru ini. Jeichah- Course menegaskan bahwa dinas intelijenZionis Shin Bet turun bersama dengan pihak-pihak keamanan Israel lainnya yangbertanggung jawab pada gerbang Bet Hanun &ldquoErez&rdquo yang menghalangi pedang Gazakeluar bahkan untuk kasus kemanusiaan khusus.
Kebijakanpenjajah Zionis ini mengubur kesempatan perkembangan ekonomi Palestina di JalurGaza dan semakin memperburuk kondisi hidup warga di Jalur Gaza. (was/pip)