Pemerintah Israel pada sore kemarin Kamis(30/3) menyetujui penyitaan tanah seluas 395 hektar lebih wilayah di selatankota Nablus yang akan diubah statusnya menjadi tanah pemerintah (Israel) untukpemukiman yahudi baru sebagai ganti dari permukiman Yahudi Amona yang sudahdibekukan dan dikosongkan.
Sebelumnya Kabinet Kecil Israel telahmenyetujui hal tersebut selain menyetujui dilanjutkannya pembangunan permukimandi Tepi Barat.
Permukiman pengganti Amona itu akandibangun di wilayah Wadi Shalo dekat kota Nablus tanpa disebutkan luasnya danini untuk pertama kalinya satu permukiman penuh dibangun di Tepi Barat sejak 20tahun terakhir.
Sebelumnya Israel menyetujui penambahanpembangunan ribuan unit hunian di dalam permukiman-permukiman yang sudahdibangun di Tepi Barat dan Al-Quds yang biasanya mendapatkan kecaman dankutukan dari masyarakat internasional karena dianggap illegal.
Langkah Israel ini sejalan dengankesepakatan pemerintah Amerika Donald Trump atas permukiman Yahudi denganalasan untuk mengendalikan pembangunan permukiman yang tak tertata.
Sementara koran Israel Maarev menegaskanNetanyahu menyampaikan kepada Menteri-menterinya bahwa dirinya sudah melakukanpromosi 2000 unit hunian di permukiman dari 5700 unit hunian di permukiman diTepi Barat yang sudah dimumkan beberapa bulan lalu.
Pada 2 Februari lalu pihak polisi sudahmengakhiri proses penggusuran permukiman Amona dari penduduk permukim Yahudi disana yang menolaknya dan bertahan di rumah-rumah yang hendak digusur sampai duahari yang jumlahnya sekitar 200 warga dari total warga pemukim yahudi disana1500 orang.
Permukiman Amona dibangun warga pemukim Yahuditahun 1997 di wilayah Palestina yang berstatus sebagai tanah milik pribadidekat permukiman Over barat Ramallah. Tanah itu milik keluarga Palestina daridesa-desa sekitarnya Ain Beirut Salwad dan lainnya.
Sebelumnya PM Netanyahu menyatakan saat menyambutkedatangan presiden Slovakia bahwa dirinya berjanji sejak awal akanmembangunkan permukiman baru bagi warga pemukim Amona yang digusur.&rdquo (at/pip)
