Gerakan Perlawanan Islami Hamas dan sayap militernya BrigadeAl-Qassam menuding Israel dana gen-agennya bertanggungjawab penuh ataspembunuhan eks tawanan Mazin Faqha.
Dalam keterangan persnya Hamas sendiri dan Al-Qassammenyampaikan bela sungkawa kemarin sore Jumat (24/3) atas gugurnya Faqha dan iamenyatakan sang pahlawan adalah pejuang Al-Qassam di Tepi Barat dan salah satumujahid bangsa Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel dalam pertukarantawanan Wafa Ahrar antara Hamas dan Israel.
Hamas menyatakan Israel sadar bahwa darah mujahidin Palestinatidak akan tumpah sia-sia dan Hamas sadar bagaimana bertindak membalaskejahatan Israel ini.
Sekelompok orang tak dikenal kemarin Jumat membantai ekstawanan Mazin Faqha di wilayah Tel Hawa selatan Gaza City.
Juru bicara kementerian dalam negeri Palestina Eyad Al-Bazammenegaskan kepada kontributor Pusat Informasi Palestina polisi Palestinamenemukan jasad eks tawanan Mazin Faqa dengan 4 tembakan di bagian kepala diwilayah Tel Hawa. Pihak aparat keamanan Palestina sudah memulai penyelidikanterhadap kejadian ini.
Pihak Brigadei Izzuddin Al-Qassam sayap militer Hamasmenyampaikan duka dan menyampaikan sikap resminya di webnya bahwa komandanMazin Faqa telah dibantai di Gaza.
Mazin Faqha adalah eks tawanan dari Brigadei Al-Qassam yangdibebaskan Israel dalam perjanjian pertukaran tawanan dengan Hamas. Ia jugadideportasi dari Thubas ke Jenin dan dituding bertanggungjawab dalam aksiserangan berani mati di Shafad sebagai balasan atas pembunuhan Syekh ShalahShahadah yang menewaskan 9 warga Israel.
Sebelumnya pihak penjajah Israel mengeluarkan vonis penjaraseumur hidup Sembilan kali terhadap Faqha sebelum akhirnya dibebaskan dalamperjanjian pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel pada tahun 2011. Usaidibebakan ia dideportasi ke Jalur Gaza.
Pada Desember 2013 koran Israel Haaretz mengklaim bahwa Hamasmengangkat komandan pimpinan baru di sayap militernya di Tepi Barat namundikendalikan dari Jalur Gaza melalui eks tawanan yang dibebaskan dalamperjanjian pertukarn tawanan &ldquoWafa Ahrar&rdquo di antaranya Mazin Faqha. (at/pip)