Kelompok HizbullahLibanon mengecam pembunuhan yang dilakukan terhadap kaomandan Al-Qossam MazenQafha. Mereka menegaskan pelaku kejahatan tersebut harus dikenai sangsiseberat beratnya.
Dalam keteranganyahari Sabtu (25/3) Hizbullah mengatakan kejahatan nini membuktikan adanyasemangat baru dalam diri para penjajah Zionis untuk kembali membantai warga Palestina.Dan demikian tak ada jalan lain kecual harus terus melanjutkan perjuanganyadalam rangka mengusir kaum penjajah dari bumi Palestina.
Sidik jari Zionis jelassekali dalam aksi pembunuhan komandan Al-Qossam kemarin. Dengan ini Hizbullahmengungkapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya dan ikut berduka cita yangsedalam-dalamnya kepada bangsa Palestina terutama kepada keluarga Syahid MazenQafha.
Dalam hal iniHizbullah juga menyerukan semua pihak untuk menghukum kejahatan yang terencanadan mengenakan sangsi sekeras-kerasnya terhadap Israel hingga tak ada diantara mereka yang berani menganiaya para mujahidin untuk membela dan mengabdikepada para penjajah Zionis.
Sebelumnyasejumlah orang bersenjata tak dikenal datang ke rumah Mazen Qafha di nwilayahTel Hawa selatan kota Gaza.
Juru bicaradepartemen dalam negeri Palestina Iyad Bezam mengatakan kepolisian menemukanempat peluru bersarang di kepala Qafha dan beberapa bagian tubuh lainya di TelHawa.
Mazen Qafha adalah komandanAl-Qossam dan merupakan mantan tawanan yang dibebaskan dalam pertukaran tawanandengan Zionis dimana ia setelah itu dideportasi ke Gaza. Ia diketahuipenanggung jawan operasi Shafad sebagai aksi balasan atas syahidnya Syahadahyang menewaskan 9 Zionis.
Sebelumnyapemerintah Zionis telah memvonis Mazen dengan penjara sembilan kali seumurhidup sebelum dibebaskan dalam transaksi pertukaran tawanan tahun 2011 lalu.(asy/pi)