Gedung Putih Amerika malam kemarin mengumumkan bahwa sampaikini belum ada kesepakatan detil antara pemerintah AS dengan Israel terkaitpembangunan permukiman yahudi dan hanya ada kesepakatan prinsip umum untukmenghindari perbedaan antara kedua pihak. Namun pembicaraan bilateral seriusdan positif menurut Gedung Putih.
Juru bicara pemerintah Amerika mengatakan delegasi presidenTrump di Timur Tengah Jason Greenbelt menegaskan kepada ketua tim Israel YoavHorvest soal keresahan presiden Amerika terhadap pengaruh buruk terhadapaktivitas permukiman Yahudi yang menghambat perundingan damai.
Di sisi lain Horvets menegaskan bahwa Israel yang mengadopsipembangunan permukiman yang dianggap meresahkan Amerika akan dijadikanpertimbangkan oleh Israel.
Pembicaraan Amerika dna Israel itu akan membahas masalah cara yangmenjamin perbaikan situasi ekonomi Palestina di kawasan dan meluaskan bantuankemanusiaan dan ekonomi ke Jalur Gaza.
Koran Haarets Ibrani menyebutkan presiden Amerika Donald Trumtelah memberikan persetujuanya atas berlanjutnya permukiman yahudi di kotaAl-Quds terjajah walau tanpa dipublikasikan.
Koran ini menyebutkan delegasi khusus Trump untuk IsraelJason Gramballt yang telah tiba di sana sejak pekan lalu mengungkapkan tentangpersetujuan diamnya tersebut. Pemerintah AS mengisyaratkan agar Israelmelanjutkan pembangunan permukiman di Al-Quds saat pertemuanya dengan perdanamenteri Benyamin Netanyahu.
Koran ini menjelaskan persetujuan Amerika ini setelahadanya  permintaan agar Israel membatasipermukimanya  di koloni-koloni besar sajaserta membekukan pembangunan permukiman di luar Al-Quds. Namun BenyaminNetanyahu mengunkapkan penolakanya bila pemberhentian permukiman dipublikasikankarena adanya penolakan dari dalam pemerintahanya dari sejumlah menteri partaiLikud.
Pihak Dewan Keamanan PBB pada 23 Desember 2016 telahmengeluarkan resolusi mengutuk permukiman Yahudi dan meminta dihentikan.(at/pip)