Tue 6-May-2025

Amerikan dan Pengungsi Palestina Imigrasi Tetap Berkedok Menampung

Selasa 14-Maret-2017

Terkait pengungsi Palestina (pencarisuaka) sikap pemerintah Amerika selalu berpihak jelas kepada proyek zionismenamun dengan berkamuflase. Amerika menolak pengungsi Palestina kembali kekampung halaman mereka dan mereka diberikan warga negara tempat merekamengungsi. Dari program &ldquomenampung&rdquo hingga memberikan kewarganegaraan agar tidakmenjadi faktor pengancam stabilitas kepentingan di negeri setempat.

Studi Pusat Informasi Palestinakali ini menyoroti usaha Amerika selama 70 tahun terakhir melalui podium-podiumforum internasional dan sikapnya yang berpihak kepada Israel penjajah. Terakhirpemerintah Amerika menolak &ldquosolusi pendirian dua negara&rdquo. Padahal solusi inibelum pernah diperdebatkan oleh siapapun. Namun dalam banyak kasus proyekpewarganegaraan akan berakhir gagal.

Amerika dan KembalinyaPengungsi Palestina

Bukan hanya menggunakan &ldquohakveto&rdquo untuk melindungi Israel di Dewan Keamanan PBB bahkan untuk menolak hakkembalinya pengungsi Palestina sejak 1950 abad 20 lalu Amerika selalu berusahamencari solusi bagi pengungsi yang menjadi persoalan paling krusial danesensial bagi Palestina kecuali jika mereka ingin kembali ke kampunghalamannya di Palestina. Sehingga Amerika yang selalu memberikan legalitaskepada Israel dalam melanggar hukum internasional dan mengingkari hak-hakbangsa Palestina dan melakukan perundingan tipu-tipu dengan perwakilan Palestina.

Jika penyelesaian politik damaididasarkan kepada &ldquopendirian dua negara&rdquo menurut George Bush junior maka teoriIsrael tidak memperkenankan Palestina kembali dan tinggal di Palestina Bersejarah.Ini menjadi kontradiksi visi Amerika dan Israel. ini juga dalam rangka memudahkanAmerika untuk bermain sebagai penengah.

3 April 2008 Kongres Amerikasepakat mengeluarkan keputusan nomer 185 yang menanggap Yahudi adalah bagianwarga Arab yang meninggalkan negeri asal mereka dan imigrasi ke Israel sebagaipengungsi. Kongres Amerika berkeras bahwa persoalan ini harus diselesaikan diTimur Tengah berdasarkan opsi Yahudi harus mendapatkan ganti rugi dari negara Arabnegara Arab harus memberikan konsesi dengan melepaskan dari hak kembalinyapengungsi Palestina ke Palestina Bersejarah. Keputusan 185 ini berada dalamframe sikap ideologi politik elit Amerika yang menilai proyek negara Israel sebagaibagian dari proyek nasional Amerika dan keamanannya.

Sehingga Amerika saat ini ataulainnya tidak pernah bisa diharapkan akan mendukung hak-hak Palestina. Sebabtidak mungkin negara manapun yang bertindak secara sadar melanggar danbertentangan dengan kepentingan nasionalismenya.

Kongres Amerika menyatakan &ldquoSejaklahirnya entitas zionis (Israel) sebanyak 850 ribu yahudi diungsikan darinegara-negara Arab ke Israel maka tidak layak Amerika mengakui hak-hakpengungsi Palestina tanpa mengakui hak serupa penungsi yahudi darinegara-negara Arab.&rdquo

Melalui perannya di Tim PemanduPBB untuk urusan Palestina bersama Perancis dan Turki yang digebtukberdasarkan pasal 2 dari resolusi PBB nomer 194 Amerika memanfaatkanpengaruhnya dan kekuatannya mendukung Israel terkait dengan persoalan pengungsiPalestina dengan langkah-langkah berikut

Berusaha menampung persoalanpengungsi Palestina dan mencoba menghalangi agar mereka tidak menjadi faktorinstabilitas di kawasan tempat mengungsi sebab itu akan mengancam kepentinganAmerika juga.

Memanfaatkan kebutuhan sebagianpemerintah Arab terhadap bantuan dana Amerika dengan konpensasi menyetujui menampungdan memberikan kewarganegaraan kepada sebagian pengungsi Palestina. Saat ituHusni pernah menyatakan bahwa Suriah siap menampung &frac14 juta pengungsi Palestina dengansyarat mendapatkan ganti rugi yang adil. Nuri Said menyatakan siap menerimapewarganegaraan pengungsi Palestina di Irak dalam rangkaian rencanapengembangan ekonomi. Irak dikatakan bisa menampung 350 ribu pengungsi.

Mendukung arogansi Israel dalammenolak kembalinya pengungsi Palestina.

Amerika berusaha menghubungkanseluruh negara di kawasan Palestina dan sekitarnya dalam sebuah system kawasan politikdan ekonomi yang satu.

Dalam banyak tesis akademisiantara pasca Oslo Amerika berusaha memberikan rekomendasi untuk membuyarkanpersoalan pengungsi Palestina.

Tahun 1995 Kanada (yangmemimpin Group Kerja Khusus Persoalan Pengungsi Palestina) memabgian draftkerja dengan tema &ldquovisi Byron&rdquo yang berkoordinasi dengan delegasi Amerika yangingin mengosongkan timur tengah dari pengungsi dan memberikan kewarganegaraankepada mereka yang belum memiliki warganegara.&nbsp

Tautan Pendek:

Copied