Menurut jadwal Komisi legalitas kementerian Zionis di dewanKnesset besok Selasa (15/3) akan melakukan pengkajian drfat undang-undangpenggabungan permukiman Maale Adumem sebelah timur Al-Quds ke dalam wilayahkedaulatan Israel.
Chenel 2 televisi Israel menyebutkan dua aleg Zionis YoavKish dari partai Likud dan Bezalel Smeurch dari partai Rumah Yahudi akanmengajukan draft undang-undang penggabungan permukiman Zionis tersebut menjelangkunjungan delegasi khusus Presiden AS bidang hubungan Internasional ke Tel Avivdan Ramallah Jason Greenblatt yang akan dimulai hari  Senin ini.
Berdasarkan laporan televisi ini menyebutkan penundaan voting sudah dilakukan beberapa kaliuntuk mengantisipasi perselisihan menjelang masuknya Trump ke dalampemerintahan AS.
Menurut Smeurch aleg yang mengajukan UU inimengatakan telah tiba saatnya untuk memproses draft ini hingga menjadiundang-undang walau harus dengan voting di Knesset.              
Sebelumnyamenurut jadwa pembahasan UU akan dilakukan pada pecan kemarin namun ditundaatas permintaan dari Netanyahu. Diyakini usulan draft UU saat kunjungan Greenblatt akan mengganggu hubungan keduabelah pihak khususnya setelah adanya kesepakatan mengenai susunan panitiabersama untuk membahas masalah permukiman. Langkah ini akan ditafsirkan sebagaiupaya menciptakan realitas baru di kawasan.
Usulan UUpenggabungan Maale Adumem bertujuan menyelamatkan UU Zionis dalam halini terkait UU sebelumnya tentang zona E1 yang digaungkan dengan wilayah MaaelAdumem.
Perlu disebutkan Zona E1 seluas 12 Kilometer persegi yangtelah digabungkan dengan wilayah Maael Adumem. Dengan demikian sangat sulitbagi bangsa Palestina untuk mendirikan negaranya dengan batasan tahun 1967 karenaterhalang permukiman tersebut.
Rencana penggabungan zona E1 dan permukiman Maale Adumemmelahirkan kritikan keras dari pemerintah Amerika karena akan menghambat solusidua negara yang digadang-gadang negara paman Sam tersebut oleh karenanya ideini sudah tertunda sejak tahun 2005 dan baru dibahas lagi tahun ini 2017.(asy/pip)