Thu 8-May-2025

Pemilu Tanpa Kosensus Akan Membuang Kesempatan Akhiri Perpecahan

Senin 6-Maret-2017

Parapemimpin faksi-faksi dan kekuatan-kekuatan nasional Palestina sepakat bahwakeputusan Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas untuk menyelenggarakanpemilu daerah di Tepi Barat tanpa Jalur Gaza akan membuang kesempatanbersejarah guna memperbaikan internal Palestina dan mengakhiri perpecahaninternal.

Merekamenegaskan bahwa keputusan pemerintah dan Otoritas Palestina di Ramallahtersebut hanya akan mengukuhkan perpecahan Palestina menambah perpecahaninternal dan tindakan yang hanya untuk kepentingan satu kelompok saja.

Parapemimpin faksi-faksi dan kekuatan nasional Palestina menyerukan &nbspperlunya menciptakan suasana politik hukumsosial dan keamanan sebelum penyelenggaraan pemilu daerah menyatukan internal Palestinaserta menyatukan prioritas Palestina.

Petinggigerakan Ahrar Palestina Yaser Khalaf berpendapat bahwa penyelenggaraan pemiludi Tepi Barat tanpa Jalur Gaza akan menambah sakit warga Gaza. Dia mempertanyakan&ldquoApakah suasana di Tepi Barat sudah siap untuk penyelenggaraan pemilu ini?&rdquo.

PetinggiGerakan Hamas Ismail Ridwan sepakat dengan pendapat Khalaf. Dia menegaskanbahwa tindakan Abbas dan Hamdallah mengambil keputusan pemilu ini telahmengkukuhkan perpecahan Palestina dan membantu pembagi-bagi tanah air.

Ridwanmengatakan tindakan monopoli Abbas dan Hamdallah ini telah menghilangkankesempatan bersejarah guna memperbaiki internal Palestina terlebih karenapemilu ini menjadi pintu gerban alami guna menata rumah tangga internal Palestinadan mewujudkan demokrasi.

Sementaraitu petinggi Jihad Islam Ahmad Mudalil mengatakan kaget dengan keputusan Abbastersebut. Demikian juga seluruh faksi Palestina mereka kaget dan terkejutdengan keputusan ini.

Dia menegaskansituasi politik keamanan dan sosial menolak adanya pemilu untuk saat inikarena akan mengukuhkan perpecahan. Dia menyerukan agar yang menjadi prioritasadalah persatuan nasional dan mengkatifkan PLO agar semua orang Palestina menjadisadar.

PetinggiFront Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) Usamah Ahmad menyebutkeputusan penyelenggaraan pemilu lokal di Tepi Barat tanpa Palestina tersebutsangat berbahaya. Dia menegaskan pentingnya ada konsensus untuk penyelenggaraanpemilu.

Sementaraitu Nail Abu Audah dari Gereakan Mujahidin Palestina berpendapat bahwakeputusan tersebut berakibat pada sejumlah bahaya utamanya adalah mengukuhkankondisi perpecahan dan tidak adanya prioritas untuk menata rumah tangga internalPalestina. (was/pip)&nbsp

Tautan Pendek:

Copied