WartawanPalestina yang ditawan penjajah Zionis Muhammad Qeiq mengatakan bahwa diaditahan di dalam sel isolasi yang minim dengan fasilitas kesehatan. Dia menegaskanmenolak dilakukan pemeriksaan medis.
Sepertidirilis Asosiasi Tawanan Palestina dalam pernyataan hari Rabu (1/3/2017) Qeiqmenegaskan bahwa dia akan terus melakukan mogok makan (sejak 6 Februari lalu)hingga tuntutannya terwujud dengan diakhirinya penahanan secara administratif.
AsosiasiTawanan Palestina mengatakan bahwa Qeiq (34) terus melakukan mogok makan ditengah-tengah kondisi penahanan yang berat dan kesehatan yang sulit. Dia menderitasakit di seluruh tulang tubuhnya yang disertai pusing dan mundah cairanberwarga kuning.
Pasukanpenjajah Zionis kembali menangkap Muhammad Qeiq eks tawanan yang bebas daripenjara Zionis setelah mendekam selama 6 tahun pada 15 Januari 2017 lalu dandikeluarkan keputusan penahanan administratif selama tiga bulan dan bisadiperpanjang.
SebelumnyaQeiq pernah melakukan mogok makan selama 94 hari karena status penahananadministratif dimulai pada November 2015 dan berakhir pada 19 Mei 2016.
Menurutdata HAM jumlah tawanan Palestina di penjara Zionis mencapai 7 ribu orang 52wanita termasuk 11 di bawah umur. Sementara itu jumlah tawanan anak-anakmencapai 300 anak dan jumlah tawanan yang ditawan sebanyak 21 orang. (was/pip)
