Sebuah polling yangdiadakan pusat informasi Palestina bekerja sama dengan lembaga Fredrish Ebritemenunjukan mayoritas Palestina atau sebanyak 537 % sangat psimis dengankebijakan Trum dalam hal solusi konflik Arab-Israel. Hanya 47 % saja yangmenyatakan optimistis.
Jika dibandingdengan Barack Obama pada saat terpilihnya tahun 2009 lalu sebanyak 281 % respondenmenyatakan optimis dan 189 psimis.
Pada saat yangsama 485% responden menyatakan pemilihan Donald Trump sebagai presidenAmerika akan meminimalisir celah perdamaian yang berkeadilan antara bangsa Palestinadan Israel. Sebaliknya hanya 51% saja berpendapat Trump bisa melahirkanperdamaian antara kedua belah pihak. Namun ketika Obama terpilih jadi presidentahun 2009 sebanyak 354 % responden berkeyakinan Obama mampu  menciptakan perdamaian serta hanya 115 %saja yang sebaliknya.
Senada dengan yangdiatas respon masyarakat terkait kemungkinan dipindahkanya kedubes AS keAl-Quds terjajah sebanyak 234 % berpendapat tindakan tersebut sama denganmencabut pengakuan terhadap Palestina dan dialihkan kepada Israel. Hanya 197 %yang mendukung boikot Amerika 187$ mendukung untuk mengadukan Amerika ke PBBdan 165% mendukung berinteraksi dengan Amerka dengan cara-cara damai.(asy/pip)
