Mayor Jenderal Wasif Areqatpakar militer memprediksi bisa jadi eskalasi Israel ke Jalur Gaza akan menjuruskepada agresi militer alias peran. Namun dengan 3 kali peperangan besar yangdilakoni Israel di Jalur Gaza negara zionis ini masih gamang apa yang akandipetik dari perang baru nantinya?
Dalam wawancaranya dengan PusatInformasi Palestina Areqat meringkas delapan kekhawatiran Israel jikamemerangi Jalur Gaza kembali. &ldquoFaktor terpenting Israel akan sulit meraihkemenangan melemanya pengaruh Amerika di Timur Tengah menguatnya keteganganantara kekuatan-kekuatan besar menurunnya dukungan dan legalitas duniainternasional terhadap kejatahan-kejahatan Israel meningkatnya kekuatan dan membaiknyakinerja kelompok perlawanan menurunnya citra dan posisi Israel akibataktivitas BDS (boikot dunia anti Israel) ketegangan di internal Israelmenurunnya solidaritas dan hilangnya perasaan kebersamaan tujuan di kalanganwarga pemukim Israel&rdquo.
Areqat menanaskan jika penjajahIsrael nekad melakukan agresi bar uke Jalur Gaza maka mereka butuhmempertimbangkan kembali segala data terkait agresi sebelumnya. Sementara itumedia massa Israel terakhir bicara bahwa serdadu faktanya adalah di siang harimereka &ldquotentara&rdquo dan di siang malam hari &ldquomelacur&rdquo.
Perang atau Eskalasi?
Pakar militer Areqatmemprediksi perubahan-perubahan politik dan situasi keamanan di kawasan sertaketimpangan perimbangan antar kekuatan di kawasan bisa jadi tidak aman bagi Israel.
Ia menambahkan &ldquoSemuapeperangan sebelumnya terjadi dengan sekutu dan dukungan Amerika dan sebagian Eropa.Namun Eropa murka kepada Israel dan akhirnya mengisolasi. Sementara presiden ASTrump tidak memberikan dukungan mutlak kepada Israel sebagaimana prediksibanyak pihak&rdquo.
Riilnya di medan Gaza saatini dan dalam waktu dekat hanya akan terjadi eskalasi kekerasan baik dariudara atau darat. Dalam prediksi strategi Israel tahun 2016-2017 Gaza bisajadi diserang namun menjadi nomer urut 5 dalam hal ancaman bahayanya.
Areqat menyatakan Israel tidakmemiliki perhitungan tepat soal persiapan dan kesiapan kelompok perlawanan Gazabaik kualitas dan kuantitas. Jika diprediksi perlawanan terus berkembang daridua sisi tersebut front pertahanan internal Israel justru mengalami kelemahandan intrik tajam antar warga Yahudi.
Terowongan Bawah Tanah danPerbatasan
Kelompok perlawanan mampumengembangkan terowongan bawah tanah untuk sarana pertempuran dan pertahanansebagai strategi yang dianggap &ldquomusuh siluman sembunyi&rdquo bagi Israel sebagaimusuh paling dikhawatirkan.
Areqat menambahkan &ldquoSampaikini Israel sudah mengeluarkan milyaran dolar dan teknologi Amerika pundikerahkan namun mereka tak berhasil mencari solusi menghadapi terowongan ini.Dalam perang terakhirnya ke Gaza salah menteri bertanya kepada Netanyahu aparencana Anda menghadapi terowongan bawah tanah? Netanyahu menjawab &ldquoTidak adarecana.&rdquo Ini menandakan kelemahan berkelanjutan yang dihadapi Israel.&rdquo
Setiap diserang satu dua roketdari Jalur Gaza ke barat Negev Israel selalu membalas dengan seranganbertubi-tubi dengan roket ke titik-titik yang diduga keras adalah pintu masukterowongan bawah tanah serta pos pengintai di perbatasan.
Areqat menandaskan Israel menganggapterowongan bawah tanah dan pos pengintaian sebagai target utama mereka. Sebab pengintaianitu mempengaruhi operasi militer. Ia juga dianggap sebagai &ldquomata-mata&rdquoperlawanan. Karena itu Israel selalu berusaha menghabisinya agar Israel tidakterlihat.
Sementara laut Gaza menjadipertimbangan dan kalkulasi lain bagi Israel. &ldquoAgresi Israel tahun 1982 dimulaidari serangan laut kemudian mereka turun di pantai Saida yang menjadi jembatanpertama menuju kawasan berpasir. Sampai kini Israel belum menggunakan strategiitu melawan Gaza.&rdquo
Situasi tenang saat ini di JalurGaza dan wilayah selatan diprediksi Israel akan dimanfaatkan perlawanan untukpersiapan diri termasuk terobosan hack retas jaringan data dan keamanan Israel.
Areqat juga memprediksi bahwa Israelsengaja memperkeruh masalah dengan melakukan aksi kekerasan pembantaianserangan ke Palestina untuk menggerakkan front dalam negerinya agarbersiap-siap. Padahal itu menimbulkan krisis tersendiri. Sementara spirit tentaraIsrael terus menurun. (at/pip)