Koran RepublikLibanon yang berada dibawah kementerian pertahanan untuk kedua kalinyamelancarkan kecamannya terhadap presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas.
Dalam sebuahmakalah yang berjudul &ldquoAbu Mazen Angkat 10 Sementara Libanon Tak Berani&rdquo. KolomnisTony Isa menyebutkan Abbas telah mengajukan kesepakatan pada Misyal Ain agartentara Libanon masuk wilayah kamp pengungsian.
Dalam kunjunganterakhirnya ke Libanon dan untuk pertama kalinya OP menyatakan siap melucutisenjata Palestina. Ia mengatakan hak dari pemerintahan Libanon untuk melucutisemua senjata Palestina baik yang berada di dalam kamp maupun luar kamp. Dan kamitidak perlu senjata ungkapnya.
Abbas telahmenawarkan kepada Presiden Libanon untuk merampas senjata dan menyerahkanyakepada tentara Libanon dengan imbalan Ain Helwan tidak diisolasi.
Isa menambahkanAbbas menawarkan perjanjian ini ditengah kondisi perpolitikan yang sulit bagiOP. Sementara itu Presiden Amerika Donald Trump tak merespon apapunpembicaraan Abbas. Di sisi lain UNRWA makin lembek dan hak kembali berjalan ditempat.
Kolomnis Libanonini menganggap tawaran Abbas sebagai bom waktu dan tak mungkin diterimapemerintah Libanon.
Kunjungan terakhir Mahmud Abbas ke Libanon melahirkanberbagai kritikan dan kecaman dari berbagai pihak terutama para pengungsi Palestina.Ia sama sekali tak mengunjungi para pengungsi di kamp pengungsian hanyasekedar melihat kondisi mereka. Namun berita yang muncul justru terkait tawaranyang diajukan Abbas kepada penguasa Libanon agar pemerintah setempat melucutisenjata dan mengetatkan kamp pengungsian. (asy/pip)