Selama 70 tahunlebih rakyat Palestina masih eksis tak menyerah tetap melakukan perlawanandan kini sedikit demi sedikit mengumpulkan kekuatanya dengan satu keyakinan dalamwaktu yang tak lama lagi mereka akan bersatu.
Lebih dari 50negara atau tak kurang dari 6000 orang berkumpul di Istanbul. Suatu saat nantimereka berjanji akan melakukanya di Al-Quds. Mereka akan merayakan hari-haritersebut sebagai pesta akbar berseru dan berteriak dengan namanya. Setiap orangmenginginkannya suatu hari yang sangat dirindukan dan akhir dari semuaperjuangan.
Pandangan mereka memancarkanharapan akan kepastian dapat kembali. Seperti dialami delegasi Kamp Ain Helwahdi Libanon yang bergandeng tangan dengan sudaranya sesame pengungsi dari AinHelwan Kamp Jordania. Kebetulan dulunya mereka berasal dari desa yang sama diBetlehem desa Betar. Keduanya bercerita tentang pengalaman merekamasing-masing. Walau mereka terpisah dengan namanya namun suatu saat merekaberjanji akan sangat mengunjungi di kampong halamanya masing-masing.
Dari Al-Qudsseorang mantan tawanan dapat bertemu dengan temanya sesame tawanan dulu yangkini tinggal di Turki. Selama puluhan tahun mereka terpisah kini bisa bertemudalam satu lingkaran yang tak disangka-sangka. Keduanya merupakan dua orangpahlawan di dalam tahanan yang senantiasa berjuang untuk bangsanya.
Ditengah kegembiraandan rasa kangen hiruk pikuk konferensi Palestina rantau ada seorang kakek yangsudah berumur 70 tahun lebih. Ia yang dideportasi ke Turki sejak 50 tahun lalu.Haji Amin Netsyah (Abu Faris) menuturkan pada pusat Infopalestina. Hari inisaya tidak merasakan jauh dari Palestina. Semua orang yang mangkir dari hak Palestinamaka dia bukan bagian dari kami dan kami bulan bagian darinya.
Dengan semangatyang masih membara bagaikan seorang pemuda ia mengatakan ditanganku masihtersimpan senjata yang dengan ini kami telah memerangi yahudi pada 1968 lalubersama ayahnya yang sudah almarhum Yusuf Netsyah. Ia menegaskan kami masihtetap di jalan ini dimana kami ditawan dan deportasi. Kami takkan menerimaselain Palestina sebagai negara tempat kami hidup di atasnya. (asy/pip)