Tue 6-May-2025

Konferensi Rakyat Palestina di Istanbul (Live)

Sabtu 25-Februari-2017

Konferensi Rakyat Palestinadi Luar Negeri tadi pagi (25/2) mulai digelar di Istanbul diikuti ribuan tokohdan delegasi yang datang dari 50 negara di dunia.

Dalam kata sambutanyaIr. Hisyam Abu Mahfudz ketua badan pendiri Konferensi Rakyat Palestina menegaskanpihaknya menegaskan tentang prinsip dan hak-hak bangsa di manapun merekaberada. Ia menambahkan sangat penting mengembalikan perang lembaga-lembaganasional dalam membangun fondasi demokratisasi bersama seluruh bangsa.

Perlawanan adalahhak utama bangsa Palestina untuk membebaskan negerinya dari penjajahan sertamengembalikan hak para pengungsi untuk dapat pulang ke kampong halamanya. AnisQasim ketua konferensi Palestina di luar negeri mengatakan legalitas OtoritasPalestina di sisi pemerintah militer Israel dan legalitas PLO telah tibamasanya bagi bangsa Palestina untuk mewakili organisasinya. Oleh karena itu iameminta hak-hak rakyat Palestina di PLO segera dikembalikan.

Sementara itusejarawan dan penulis Ensiklopedia Palestina Dr. Salman Abu Sittah mengatakankita menghadapi tantangan yang sangat besar kita harus punya pemimpin yangbisa mengabdi pada rakyat secara ikhlas dan penuh pengorbanan.&nbsp Sejak kesekatan Oslo PLO seolah terbuangDewan Nasional dan rakyat Palestina diluar terpinggirkan. Bagaimana kita bisamenerima hal ini ?.

Abu Sittahmempertanyakan bagaimana pintu PLO ditutup bagi kita ?. Kita ingin membukanyakarena itu hak normal kita. Ada tujuh juta warga Palestina tinggal di berbagaiwilayah di dunia.

Keberhasilan terbesarsaat ini ada di Dewan Nasional kami ingin bertanya apa yang tersisa darilembaga tersebut hari ini? Dan kapan pemilu terakhir?. Apakah lembaga inimembela kita ? dimana posisi para pengungsi ? apakah mereka sudah terhapus darikurikulum pendidikan kita?

Siapa yangbersungguh-sungguh dalam membela Palestina dalam 25 tahun terakhir sejakperjanjian Oslo?. Mereka lah bangsa Palestina yang berada di lura denganberbagai latar belakang gerakan dan kelompoknya. Mereka membentuk lembaga danyayasan untuk mengetuk pintu lembaga internasional. Pada saat yang sama kenapakalian menutup pintu resmi negara karena dianggap kalian bukan anggota DewanNasional ??.

Dalam pada itu AbuSittah meminta dibuat lahi peraturan yang bisa mengakomodir lembaga Palestina. Yangperlu kita lakukan adalah membersihkan Rumah Palestina ini dari para perusakdemokrasi yang belum pernah mengeluarkan satu himbauanpun. Padahal kami datanguntuk mengubah himbauan kami menjadi kerjanyata untuk mengembalikan hak-hakbangsa Palestina dimulai dengan hak kembali pengungsi. (asy/pip)

Tautan Pendek:

Copied