Dua tawananPalestina asal Al-Quds Jamal Abu Lail dan Raid Fayez Muthir menyatakan resmimenggelar mogok makan mengencam penahanan yang dilakukan Israel secaraadministrasi atas mereka.
Lembaga ClubTawanan Palestina dalam keterangannya kemarin bahwa pasukan Israel menangkaptawanan Mathir pada 14 Februari 2016 lalu dan Abu Laila pada 15 February ditahun yang sama. Keduanya ditahan secara administratif sebanyak tiga kaliselama 6 bulan.
Abu Laila adalahanggota Dewan Revolusi di gerakan fatah dan Mathir menjabat ketua Pusat PemudaQalandia. Keduanya barasal dari kamp pengungsi Qalandia di Al-Quds utara.Keduanya ditangkap Israel berkali-kali.
Sementara ituwartawan yang ditahan Israel Muhammad Al-Qieq masih melanjutkan mogok makanselama 11 hari berturut-turut mengecam penahana administratifnya. Keluarganyamenyatakan kondisi kesehatannya menurun drastis.
Tawanan-tawananPalestina menempuh cara mogok makan menolak penahanan administratif mereka(tanpa dakwahan dan waktu pembebaan yang jelas) dan mengecam kondisi penahananayang bertentangan dengan kemanusiaan. Kini sebanyak 700 tawanan Palestinaditahan secara administratif. (at/pip)