Cendikiawan Amerikadan penulis Norman Flanksteinmengatakan “Orang-orang Palestina memiliki hak penuh untuk melawan penjajahanIsrael dengan segala bentuknya baik secara militer maupun politik sesuaidengan prinsip-prinsip hukum internasional.”
Hal ini disampaikanNorman dalam sebuah seminar yang diselenggarakan Pusat politik dan perkembanganStudi CPDS di Gaza kemarin (15/2). Dalam bukunya berjudul &ldquosarana dan kegilaan:The Inside Story of agresi Israel ke Gaza ia menambhakan &ldquoNegosiasiantara Otoritas Palestina” dan Israel&rdquo hanya membuang-buang waktusebuahupaya yang takkan berhasil. Ia mengisyaratkan Israel memperoleh keuntunganyang sangat besar dari perundingan tersebut. Karena perundingan adalah upaya pengerdilansemua hak rakyat Palestina. Palestina terus membuka dialog tanpa akhir.Disamping propaganda palsu yang dikesankan Israel kepada dunia bahwa prosesperdamaian terus antara penjajah dan orang-orang Palestina masih berlangsung.
Flankstein mengatakan: “. Prinsip yang tepat untuk memenangkanpertempuran bukan dengan bernegosiasi sebagaimana yang terjadi di AfrikaSelatan. Ia menyatakan dirinya mengaku terkejut dan marah kepada PBB yang berniatmenjadikan mantan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni sebagai Sekjen PBB.Padahal Livni dikethui berperan besar dalam membunuh banyak orang tak berdosadi Gaza.
Livni lebih dari sekali menyatakan &ldquoTidak pernah percayapada hukum internasional&rdquo. Pertanyaanya bagaimana mungkin ia dapat mewakiliPBB?. Ia ditugaskan untuk menangani penegakan hukum internasional sementarayang ditugaskan menyatakan secara terbuka tidak percaya pada hukuminternasional.”
Di akhir sambutannya Flankstein menunjukkan Palestinatelah memenangkan pertempuran opini dan ide-ide pada tingkat moral. Iamenekankan kebutuhan saat ini lebih mengerahkan banyak upaya untuk mengeksposkejahatan pengepungan yang diberlakukan Israel di Jalur Gaza dan semua praktiktidak manusiawi  mereka terhadap wargaPalestina di wilayah-wilayah pendudukan.(asy/pip)