WakilKepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Musa Abu Marzuq kembali menegaskanpihaknya menuntut pembentukan pemerintahan persatuan nasional Palestina. diamenyatakan bahwa hal itu sudah disepakati melalui pertemuan Dewan Nasional.
Hal tersebutdisampaikan Abu Marzuq dalam wawancara khusus dengan televisi Arab Senin(13/2/2017). Dia menjelaskan bahwa kerangka nasional sepakat melawan penjajah. Diamenegaskan adanya konsensus besar pada banyak teks yang mengkriminalkankoordinasi keamanan dengan penjajah Zionis dan menyerukan perlawanan untukmenghadapi penjajah Zionis.
PetinggiHamas ini mengatakan ada konsensus nasional menyeluruh seputar perlawanandengan seluruh bentuk jenis dan komponennya. Dia mengingatkan bahwa tuduhanperlawanan sebagai hal yang sia-sia tidak lain hanyalah protes politik semata. Diamenegaskan tidak ada masa depan bagi negara penjajah. Rakyat Palestina tidakakan melepaskan satu meter pun dari tanah mereka.
AbuMarzuq mengkritik program Otoritas Palestina dan kegigihannya pada perundingan.Dia mempertanyakan kenapa PLO tetap komitmen menjadi penghalang rekonsiliasidengan memaksa semua orang Palestina pada sesuatu yang penjajah Zionis sendiritidak komitmen pada apapun.
Dia mengingatkanbahwa kecaman Kongres Amerika terhadap resolusi DK PBB terkait denganpermukiman Yahudi di Palestina adalah hak yang aneh. Dia menyatakan bahwa timyang dibentuk Presiden Amerika Donald Trump memusuhi rakyat Palestina.
Terkaithubungan dengan Mesir Abu Marzuq menegaskan kegigihan gerakan Hamas padahubungan dengan Mesir. &ldquoKami berkepentingan menghilangkan semua masalah yangada dan ini adalah kemaslahatan dua bangsa&rdquo imbuhnya.
Dia menegaskanbahwa Hamas komitmen untuk terbuka dengan semua kekuatan kawasan. Karena kompaspolitik semua pihak harus tertuju ke Palestina dan al-Quds. Dia mengatakan &ldquoKamitidak bisa mengecualikan siapapun tanpa yang lainnya dalan membantu isu Palestina.&rdquo(was/pip)