Tue 6-May-2025

Kiswani: Politik Baru Israel di Al-Aqsha Pasca Resolusi UNESCO

Senin 6-Februari-2017

Ketua Masjid Al-Aqsha Syekh Umar Al-Kiswani mengungkap adanyapolitik zionis Israel yang baru terhadap masjid Al-Aqsha sejak akhir Desemberlalu dan awal tahun 2017 dengan mengizinkan warga yahudi Haradem dan yahudiyang mengenakan pakaian hitam untuk melakukan ritual Talmud saat menggerebekMasjid Al-Aqsha. Sementara politik mengabaikan pelanggaran itu.

Dalam wawancaranya dengan Pusat Informasi PalestinaAl-Kiswani menegaskan pemerintah zionis dengan perangkat intelijen danpolisinya mulai menggelar politik &nbspbaruterhadap masjid Al-Aqsha sejak resolusi UNESCO terakhir yang menegaskankemurnian masjid itu milik umat Islam dan tak ada kaitan dengan yahudi.Lembaga-lembaga resmi Israel bersama lembaga-lembaga permukiman pembela mitosKuil Solomon Temple melakukan penggerebekan massif dan pelanggaran terhadapAl-Aqsha dengan melakukan ritual di sana.

Situasi Makin Buruk

Kiswani menambahkan ada unsur-unsur warga permukiman Israeldan kelompok agama tidak ikut dalam penggerebekan ke Al-Aqsha sepertiShahoradem yang berseragam hitam. Namun setelah keputusan UNESCO kelompoktersebut ikut melakukan penggerebekan dan ritual Talmud dengan cara menangismerobek pakaian masuk dengan telanjang kaki keluar dengan punggung dan wajahmereka ke Kubah Sakhrah dari gerbang Silsilah.

Kiswani menjelaskan setelah polisi Israel melindungi merekadengan alasan mereka pengunjung padahal bukan. Warga Yahudi itu menggerebekmasjid dan menunaikan ritual Talmud berbeda dengan klaim polisi dan komandannyayang mengawal warga Yahudi menggerebek. Akibat pelanggaran ini situasiketegangan semakin kuat.

Ketua masjid Al-Aqsha ini mengatakan &ldquoKami melihat adakeputusan Israel secara nyata yang diterapkan di masjid Al-Aqsha yang menantangresolusi PBB dan UNESCO yang didorong dan disemangati secara resmi oleh Israelkepada lembaga-lembaga resmi dan warga yahudi Shahorem untuk menunaikan ritual talmuddalam penggerebekan tersebut. Ini sangat berbahaya jika dibiarkan.&rdquo

Al-Kiswani mengisyaratkan penggerebekan warga yahudi ekstrimini kemarin Ahad merupakan puncak dari pelanggaran sebab sebanyak 35 wargayahudi menggerebek pada pagi hari dan 20 orang pada saat shalat dhuhur sebagianbesar mereka mengenakan pakaian hitam gelap. Dalam aksinya Israel melakukantindakan provokasi terhadap jamaah shalat. Saat berdiri di halaman musolaMarwani mereka menggelar ritual menghadap kubah Shakhrah mereka mengusap-usapnyadan berkeliling dengan cara provokasi. Saat keluar dari gerbang Silsilahsebanyak 4 orang warga yahudi sengaja hysteria.

Sudah Dirancang

Kiswani menyatakan tenaga security dan pengawal penggerebakanke masjid Al-Aqsha adalah kelompok yahudi ekstrim berjumlah 15 an orang yangmereka adalah kelompok yang sama dalam aksi penggerebekan.

Kiswani menambahkan polisi Israel yang berpos digerbang-gerbang masjid Al-Aqsha masih berjaga ketat dan memperiksa secara ketatterhadap masuknya jamaah shalat di Al-Aqsha. Identitas mereka diperiksa danditahan. Namun warga Al-Quds dan Palestina 1948 berduyun-duyun mendatangimasjid Al-Aqsha dan menyebar di halaman-halamannya menimba ilmu dan menghadangpenggerebekan warga pemukim Yahudi dengan penuh kesabaran dan semangat. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied