Sebuah analisis strategis menyatakan presiden AmerikaDonalt Trump adalah sosok paling jelas dan kuat terkait pemindahan kedutaanbesar Amerika dari Tel Aviv ke Al-Quds.
Analisis ini disampaikan Pusat Studi dan Konsultasi &ldquoAl-Zaytouna&rdquodengan tajuk &ldquoSekanario Trump Memindahkan Kedutaan Besar Amerika ke Al-Quds&rdquobahwa Donalt Trump sudah pernah didahului oleh presiden-presiden Amerika dariRepublik atau Demokrat yang menyatakan akan memindahkan kedutaan ke Al-Qudsnamun tidak merealisasikan janji itu.
Analisis ini memberikan fokus kajian di dimensi konstitusidan undang-undang Amerika terkait status Al-Quds dan dimensi internasional danregional. Apakah sikap Trump dan statemennya dalam kampanye dan kini sudahmenjadi presiden juga statamen terutama duta besarnya di Israel David Freudmanakan mengubah sikap pemerintah resmi Amerika yang bisa merealisasikan janjinyayang berbeda dengan pendahulunya seperti terutama Bill Clinton dan George Bush?
Agaknya di pemerintah Trump persoalan pemindahan kedutaanbesar akan menjadi isu paling hangat dilihat dari janji-janji saat kampanye dankecenderungan sebagian besar elit politik di pemerintahannya.
Namun politik resmi Amerika selama beberapa tahunbelakangan bahkan sikap presiden-presiden AS sebelumnnya yang berjanjimemindahkan kedubes tersebut selalu cenderung mempertimbangkan sisi hukumkonstitusi dan resolusi-resolusi internasional (PBB) yang tidak mengakui sikapIsrael mencaplok Al-Quds timur dan AS selalu menjadikannya dalam persoalan yangmasuk dalam solusi final. Amerika selama ini berusaha menghindari sikap yangbisa membuat pihak Palestina Arab dan dunia Islam marah dan murka karenadimungkinkan agar gagal rute penyelesaian damai.
Al-Zaytouna membuat sekenario sikap memindahkan KedutaanBesar AS di awal-awal pemerintahannya atau di masa berikutnya atau berusahamengubah salah satu biro layanan jasa kedutaan di Al-Quds barat (bukan keAl-Quds timur) menjadi kedutaan besar atau membiarkan kedubes di Tel Aviv danmemindahkan Duta Besarnya ke Al-Quds atau kedua-keduanya namun juga diikutipengakuan terhadap negara Palestina akan bisa meredam reaksi keras. Apapunanalisis ini cenderung memprediksi Trump akan mengambil langkah maju dalam halini. Artinya Palestina dunia Islam dan Arab harus lebih berusaha menggagalkanlangkah ini.
Para pengamat Timur Tengah terutama terkait persoalanPalestina secara umum sepakat bahwa presiden Amerika Donalt Trump presidenAmerika Donalt Trump adalah sosok paling jelas dan kuat terkait persoalanpemindahan kedutaan besar Amerika dari Tel Aviv ke Al-Quds. Ia sudah didahuluioleh presiden-presiden Amerika dari Republik atau Demokrat yang menyatakan akanmemindahkan kedutaan ke Al-Quds namun tidak merealisasikan janji itu.
Apakah sikap Trump dan statemennya dalam kampanye dan kinisudah menjadi presiden juga statamen terutama duta besarnya di Israel DavidFreudman akan mengubah sikap pemerintah resmi Amerika yang bisa merealisasikanjanjinya yang berbeda dengan pendahulunya seperti terutama Bill Clinton danGeorge Bush?
Untuk membaca sekenario-sekanario ini hanya melihatsejumlah miliu keputusan yang mungkin diambil berdasarkan hal berikut:
Pertama dimensi konstitusi dan undang-undangdalam keputusan Amerika terkait status Al-Quds
Amerika dari sisi konstitusi mengakui melalui sikap resminyadi organisasi-organisasi internasional terutama Dewan Keamanan PBB dan dalamketerangan-keterangan resmi Tim Kwartet selama ini yang mendukung hal-hal yangtertuang dalam perjanjian-perjanjian Arab &ndash Israel (dengan Yordania atau denganMesir dan dalam kesepakatan Oslo sebagai berikut:
1.      Tidak mengakui keputusanIsrael mencaplok/mengambil alih kota Al-Quds dalam wilayahnya. Ini yang tampakdalam sikap Amerika yang menolak bersuara (abstain) dalam rancangan resolusi DKPBB nomer 478 yang disetujui 14 negara. Resolusi DK PBB ini menilai sikapIsrael mencaplok Al-Quds bertentangan dengan undang-undang internasional.
2.      Berbagai statemen Amerikamembuktikan bahwa persoalan Al-Quds masuk tema-tema masuk dalam solusi finaldalam perundingan ini artinya tidak ada seorang pun yang bisa memutuskan inisecara sepihak.
Namun fakta konstitusi ini berada dalamdimensi lain yakni  keputusan yang keluardari Kongres Amerika pada 23 Oktober 1995 yang disebut dengan undang-undang&ldquoPemindahan Kedutaan ke Al-Quds Tahun 1995&rdquo &ldquoJerusalem Embassy Act&rdquo yangdiambil keputusanannya dengan suara mayoritas anggota Kongres (95 banding 5 diSenat dan 374 banding 37 di Dewan Legislatif Amerika) yang mengesahkan agarmemulai pendanaan pemindahan kedutaan besar Amerika dari Tel Aviv ke Al-Qudsdan itu bisa dilakukan paling lambat pada 31 Mei 1999 dan menegaskan bahwaAl-Quds (Jerusalem) adalah  tetap menjadiibukota raya Israel. Namun undang-undang ini diserahkan pelaksanaanya kepadakebijakan Presiden jika itu misalnya membahayakan kepentingan tertinggi Amerikaatau tidak sebab persoalan ini kewenangannya berada di tangan presiden sebagaiotoritas tertinggi.
Kenyataannya undang-undang Amerika ini tidak pernahdirealisaikan di lapangan karena dua sebab penasihat hukum Kementerian HukumAmerika bahwa undang-undang ini inkostitusional dan melanggar kewenanganpresiden dalam bidang politik luar negeri. Di sisi lain presiden-presidenAmerika sejak saat itu hingga saat ini menolak &ldquomelepaskan&rdquo (waiver)tanggungjawab konstitusinya dalam bidang ini. Dua presiden Bill Clinton danGeorge Bush menolak merealisasikan undang-undang pemindahan ini. SementaraObama melupakannya meski di antara mereka berjanji dalam kampanye pemilunyauntuk memindahkan kedubes AS.
Kedua dimensi internasional dan regional terkait status Al-Quds:
Setelah keputusan Dewan Keamanan nomer 478 di atas sebanyak13 negara sebagian besarnya Amerika Latin memindahkan kedutaan besarnya dariAl-Quds ke Tel Aviv meski saat ini ada 86 kedutaan besar di Israel tidak adayang ada di Al-Quds. ini menjadi dilematis diplomasi Amerika khususnya seluruhnegara-negara Uni Eropa Rusia Cina Jepang dan Tim Kwartet Internasional takcenderung memindahkan kedutaan mereka tanpa ada penyelesaian persoalanPalestina.
Banyak pakar dan diplomat Amerika memperingatkan bahwapemindahan kedutaan itu akan memicu reaksi Arab dan dunia Islam dengan keraskarena ada nilai agama di Al-Quds. Sebagian pakar barat juga menilai keputusanAmerika ini akan memperkuat kelompok Arab dan Islam yang selama ini meragukanniat Amerika dalam usaha penyelesaian politik damai. Ini akan merugikankepentingan Amerika karena sikap sekutu AS di kawasan Arab yang tidak simpatikepada AS. Sikap Amerika sebagai mediator perdamaian pun akan semakin lemah.Statemen Menlu Amerika John Kerry yang menyatakan pemindahan akan menciptakanledakan di kawasan Timur Tengah. 
Namun ada sejumlah factor yang mendukung kemungkinapemindahan ini
1.      Tim politik yang dipilihTrump dalam pemerintah yang dibentuknya sebagian besarnya mendukung pemindahanini. Menteri Luar Negernya Rex Tillerson yang menilai Israel sebagai sekutupaling penting bagi Amerika di Timur Tengah meskipun AS juga memiliki hubungandengan kelompok negara minyak. Sementara duta besar yang diusulkan di pemerintahAS baru untuk Israel adalah David Friedman adalah sosok paling berpihak kepada Israeldan paling mendukung pemindahan duta besar itu selain ia juga tidak yakindengan solusi dua negara dalam konflik Palestina &ndash Israel. ia menyatakan Trumpakan memindahkan kedubes AS ke Al-Quds dan berharap kota ini menjadi ibukotaabadi Israel.
2.      Situasi Arab saat inisecara secara khusus dan situasi negara-negara Islam secara umum tidakmemiliki kemampuan mempengaruhi keputusan ini selain statemen kecaman atau menempuhjalur organisasi internasional untuk memproleh resolusi baru. Apalagi negara-negaraArab dan negara Islam rata-rata memiliki persoalan dalam negeri. Karena itu ditengah situasi chaos dalam negeri atau tekanan ekonomi yang makin besar setelahharga minya jatuh karena ini menjadi tulang punggung ekonomi negara-negara Arabatau Islam secara umu.
Kedua Sekenario-sekenario
1.   1.  Sekenario Israel
Trump merealisasikan janjinya memindahkan kedutaannyake Al-Quds karena itu menjadi priotitas paling utama sebagaimana ditegaskanoleh sebagian penasihatnya. Namun sekenario bisa mengambil dua rute merealisasikandalam waktu dekat setelah menjabat presiden dan akan menegaskan keputusanpemindahan namun tidak menentukan waktunya sampai pada moment yang tepat. JasonMiller juru bicara presiden Trump menyatakan tengah bulan lalu Desember 2016 bahwapenentuan waktu pemindahan sudah ada namun belum diumumkan.
2.    2. Sekenario gambling
a.      Saat ini Amerika memilikitiga biro yang melayani diplomasi di kota Al-Quds salah satunya di Al-Qudsbarat di Al-Quds timur dan ketiga di wilayah tengah antara timur dan barat. Trumpbisa memindahkan kedubes ke Al-Quds barat atau mengubah biro layanan diplomasiyang ada di sana menjadi kedutaan besar sesungguhnya. Arab dan dunia mengakuibahwa Al-Quds barat adalah wilayah yang tidak disengketakan. Sehingga Amerikaberhak menempatkan kedutaan besarnya di sana mengabaikan tindakan Israel menggabungkanAl-Quds ke dalam wilayahnya atau dianggapnya menjadi ibukota satu-satunya.
b.      Kedutaan besar Amerika akantetap berada di Tel Aviv sementara Duta Besar konsulat Amerika tinggal diAl-Quds dan memulai kerja diplomasinya secara bertahap di Al-Quds. ini solusiyang diterima oleh Israel di tahap pertama dengan harapan bisa dikembangkan dandipindahkan penuh.
c.      Bisa jadi Trump akanmengambil langkah ganda mengumumkan pemindahan kedutaan Amerika ke Al-Quds disatu sisi dan pada saat yang sama mengumumkan negara Palestina untuk memuaskanpihak Palestina dan meredam reaksi keras Arab da Palestina.
Keempat Kesimpulan
Situasi di Arab dan negara-negara Islam dan watak kelompokpendorong di lembaga-lembaga politik Amerika akan mendorong pemindahan kedutaanbesar AS serta tim kerja pemerintah yang ditunjuk Trump akan mengambil langkahlebih maju di banding presiden-presiden Amerika sebelumnya terkait pemindahanmekanisme dan lainnya. Salah satu sisi sekenario &ldquogambling&rdquo bisa menjadi salahsatu unsur keputusan Amerika.
Kelima Rekomendasi dan Usulan
Palestina harus mengerahkan usahanya menghalang keputusanpemindahan sebelum keluar. Jika sudah keluar maka harus ada usaha menghadangrealisasinya. Harus diakui perimbangan kekuatan yang berpihak kepada Israel. Alatpolitik diplomasi adalah yang memungkinkan ditempuh sehingga menuntutdilakukan hal berikut:
1.      Menggelar segera  sidang Liga Arab sidang Organisasi KerjsamaIslam (OKI) Gerakan Non Blok untuk mengeluarkan pernyataan sikapmemperingatkan langkah bahaya Amerika memindahkan kedutaannya ke Al-Quds. Inidilakukan dengan harapan akan mempengaruhi keputusan Amerika.
2.      Berusaha menyepakati denganUni Eropa terutama parlemen Eropa untuk mengeluarkan keputusan mencegahpemindahan kedutaan besar AS ke Al-Quds karena imbas bahaya yang bisa mengancamkeamanan kawasan laut tengah secara khususnya dan dunia umumnya. Negara-negaraEropa harus berjanji menghalangi pemindahan kedutaan Amerika itu.
3.      Bekerja sama dengan PBBagar semua organisasi di bawahanya resmi mengeluarkan langkah bahaya pemindahanini.
4.      Meminta Tim Kwartet PerdamaianInternasional menggelar sidang darurat mengambil sikap memperingatkan langkahpemindahan itu karena akan membahayakan inisiatif Tim Kwartet terhadap penyelesaiandamai.
Pihak Palestina secara daruratlembaga-lembaga Palestina terutama PLO harus mengeluarkan sikap jelas bahwapemindahan kedutaan besar AS ke Al-Quds adalah menggiring Otoritas Palestina melepaskandiri dari semua komitmennya terhadap perjanjian-perjanjiannya sebelumnya denganIsrael yang dimandori Amerika pemindahan itu sebagai bentuk AS keluar darikesepakatan-kesepakatan yang sudah diteken dalam perjanjian perdamaian.
Aksi rakyat (unjuk rasa) terutama dinegara-negara Arab dan Palestina akan menjadi upaya peneken agar pemindahandibatalkan. (at/pip)