Ikatan Ulama Muslim Dunia memperinatkan dampak bahayapemindahan kedutaan besar Amerika dari Tel Aviv ke Al-Quds dan meminta umatIslam bangkit menjalankan kewajibannya membela persoalan utamanya sertalembaga-lembaga internasional menjaga dan membela hak-hak bangsa Palestina yanglegal dan konstitusional.
Dalam keterangannya hari ini Ahad (22/1) Ikatan Ulama Muslimmenegaskan ucapan presiden Amerika Donalt Trump yang bertekad memindahkankedutaan besar negaranya ke Al-Quds bertentangan dengan jelas denganresolusi-resolusi PBB.
Asosiasi menjelaskan umat Islam dengan para pemikirnyaulamanya elitnya tidak akan menerima pemindahan kedutaan besar Amerika keAl-Quds.
Mereka juga memperingatkan dampak dan imbas dari tindakan ASyang hanya menciptakan perpecahan dan konflik serta perpecahan serta mendukungpenganut pemikiran ekstrim. Lebih dari itu tindakan AS itu dinilai akanmenyulut api kebencian kepada pihak yang melakukan tindakan permusuhan terhadaphak-hak bangsa Palestina.
Ikatan Ulama Muslim mengecam semua tindakan sewenang-wenangyang dilakukan penjajah Israel di Al-Quds dan semua wilayah Palestina berupapembunuhan penangkapan brutal penggurusan dan kejahatan berbahaya lainnya.
Ulama Muslim meminta pimpinan umat Islam dan seluruh umat dipenjuru dunia untuk bangkit menjalankan kewajibannya membela persoalan palingsentral yakni Palestina terutama terkait Al-Quds.
Ulama Muslim meminta dunia dan seluruh pemerintah-pemerintahdunia yang meyakini perdamaian agar berjuang menjalankan kewajiban kemanusiaandan politiknya terhadap persoalan umat Islam terutama Palestina.
Donalt Trump yang terpilih dan dilantik menjadi presidenAmerika berjanji akan memindahkan kedubes AS dari Tel Aviv ke Al-Quds.
Sementara mantan presiden Amerika Barack Obama menandatanganipada Oktober lalu untuk menunda pemindahan kedutaan besar AS hingga enam bulan.
Sejak Kongres Amerika mengambil keputusan pada tahun 1995untuk memindahkan kedutaan besar mereka dari Tel Aviv ke Al-Qudspresiden-presiden Amerika yang terpilih selalu menandatangani penundanaankedubes itu untuk menjaga kepentingan nasional Amerika. (at/pip)