Konferensipedamaian timur tengah di Paris berakhir tanpa hasil konkrit kecuali hanyapenegasan pentingnya solusi dua negara untuk mengakhiri &ldquokonflikPalestina-Israel&rdquo dan perbatasan tahun 1967 menjadi dasar bagi solusi ini.
Menteri LuarNegeri Prancis Jean-Marc Ayrault dalam konferensi pers yang disampaikan padapenutupan konferensi mengatakan &ldquoKami tidak ingin memberikan hadiah kepadakaum ekstrimis dengan berlanjutnya konflik dan eskalasi. Inilah yang ditegaskanpara pembicara dalam konferensi. Mereka menegaskan pentingnya persatuanmasyarakat internasional untuk mengakhiri radikalisme dan mengakhiri konflikPalestina-Israel.&rdquo
Dia menambahkan&ldquoHari ini kami berusaha andil dengan sesuatu yang positif untuk mewujudkanproses perdamaian yang sekarang menggantung. Telah banyak dikatakan ada persyaratanbilateral dan terlebih dahulu dari kedua belah pihak. Kami menegaskan lebihmengutamakan tercapainya perundingan langsung dengan kedua belah pihak danpentingnya kita meluncurkan proses perdamaian.&rdquo
Menlu Prancismenghimbau kedua belah pihak Palestina dan &ldquoIsrael&rdquo untuk kembali ke mejaperundingan dengan insentif ekonomi dan kemitraan khusus dengan Uni Eropa dan parainvestor di kawasan tersebut dari sektor swasta dan pada tingkat kerjasamainternasional.
Dia mengatakan&ldquoKita akan terus bekerja membangun kemampuan untuk masa depan negara Palestina.kita telah melakukan kemitraan perwakilan masyarakat sipil di Palestina danIsrael dan mendekatkan mereka dengan yang lainnya kita telah berkonsultasidengan lebih dari 150 organisasi perwakilan masyarakat sipip dan menggalangdunia untuk mendukung kedua belah pihak dalam konteks ini untuk mencapaiperundingan dan perdamaian.&rdquo
Pernyataan penutupankonferensi ini menghindari kecalam secara terang-terangan terhadap rencanapresiden Amerika terpilih Donald Trump yang akan memindahkan kedubes Amerika keJerusalem (al-Quds). Sementara itu para peserta konferensi sepakat untukmenyelenggarakan konferensi bara akhit tahun 2017. (was/pip)