Kepala Institut Orientalisme Rusia Vitaly Naaomkanmengatakan negaranya “Bisa menjadi penjamin bagi perjanjian kesepakatan Palestina&ndash Palestina. Ia menambahkan faksi-faksi Palestina yang baru bertemu di Moskowmerupakan pertemuan kedua sejak 2011 dalam rangka melanjutkan upaya mengakhiriperpecahan internal.
Dalam penjelasanya Naaomkan sebagai prakarsa dan yangmengawal pertemuan faksi-faksi Palestina ini menambahkan  negaranya sedang menunggu pengangkatanpresiden Amerika yang baru Donal Trump untuk menjadi pengimbang kekuatan didunia dan kawasan.
&ldquoKami sedang menunggu apa yang akan terjadi denganpemerintahan baru Amerika ini serta bagaimana mereka berinteraksi dengan Rusiadan Timteng&rdquo tukas Naaomkan. Namun tak dipungkiri ia khawatir denganmunculnya sejumlah berita tentang tekad Trum yang akan memindahkan kedubesnyadari Tel Aviv ke Al-Quds. Langkah ini sangat berbahaya ungkapnya. Ia memintatekad Trum tersebut dikaji ulang.
Di jelaskan pertemuan Moscow bukan hanya diantarafaksi-faksi Palestina saja namun juga pandangan Rusia secara umum karenadihadiri sejumlah akademisi dan para pejabat penting negera tersebut sepertiLavrov (menlu Rusia) dan yang lainya.
Kemarin Ahad peremuan konferensi nasional terkaitrekonsiliasi Palestina ini sudah dimulai diikuti delapan faksi Palestina. Menurutjadwal faksi-faksi Palestina akan bertemu dengan menlu Sergey Lavrov padaSenin (16/1) untuk membahas sejumlah masalah penting terkait dan rekonsiliasinasional. (asy/pip)
