GerakanPerlawanan Islam meminta pemerintah Hamdallah di Ramallah menanggapi segerasemua upaya yang dikerahkan untuk mengakhiri krisis pemutusan arus listrik yangterjadi Jalur Gaza. Daripada melakukan penghalangan dan penyesatan.
JurubicaraGerakan Hamas Fauzi Barhum pada Rabu (11/1/2017) menyatakan kesiapan gerakanHamas secara penuh untuk merespon secara positif terhadap setiap upaya atausolusi logis dan realistis yang disepakati semua pihak dan pemerintah komitmenuntuk melaksanakan kewajibannya serta bertanggung jawab penuh yang menjamindiakhirinya krisis listrik secara total.
Barhum menilai pernyataanpemerintah di Ramallah terkait krisis listrik kosong dari subtansi danmemutarbalikkan fakta serta menyesatkan opini publik. Sementara gerakan Hamasmeresponnya secara positif dan bertanggung jawab terhadap semua upayamenyelesaikan krisis ini.
Barhummengatakan &ldquoKami menanggapi semua upaya baik yang berkaitan dengan pembentukankembali dewan direksi perusahaan listrik atau pembentuan dewan tinggi energidan memungkinkan pemerintah untuk mengambil alih masalah listrik ini secarapenuh. Inilah yang telah disepakati dengan komite pemantau kekuatan-kekuatannasional dan Islam. Hanya saja pemerintah di Ramallah memutus jalan semua upayaini.&rdquo
Barhum mengecampernyataan pemerintah Hamdallah yang konon telah membayar satu milyar shekelsetiap tahun kepada otoritas energi untuk harga listrik yang diamanahkan untukJalur Gaza. Padahal pemerintah sama sekali tidak membayar sama sakali. Dia menjelaskanbahwa total dana tersebut dipotong oleh pemerintah penjajah Zionis melalui danakliring yang diberlakukan pada harga barang yang masuk Jalur Gaza juga daripemotongan yang dilakukan pemerintah Ramallah pada gaji para pegawai di Gazadan juga dari pajak biru yang diberlakukan pada sejumlah bahan bakar yangdiimpor untuk pembangkit listrik.
Dia menegaskanbahwa pemerintah Hamdallah masih lari dari tanggung jawabnya terhadap JalurGaza. (was/pip)