Kolomnis di koranMaarev Cramit Saver mengatakan kondisi kehidupan di bagian timur Al-Qudsdimana tinggal warga Palestina terus menurun dari sisi tidak adanya infrasetruktur dan kesempatan bekerja bagi para pemuda selain tentu meningkatnyakekerasan keamanan akibat tindakan represif tentara Zionis terhadap mereka.
Profesor YetzaqRaiter salah seorang pakar Israel yang sangat paham dengan kondisi Al-Qudsmengatakan penderitaan warga Al-Quds timur sangat jelas. Bisa dilihat dariangka-angka dan data yang ada jika dibanding dengan tetangganya yang berbangsaYahudi.
Menurunnya infrasetruktur dan kesempatan bekerja bagi para pemuda serta meningkatnya kekerasandari tentara Zionis mewarnai semakin terpuruknya kondisi kehidupan bangsa Palestinadi Al-Quds timur.
Reiter sebagaikepala proyek Yerusalem untuk bidang Studi dan penelitian lingkungan ArabAl-Quds menjelaskan warga Al-Quds merasa pemerintah Israel tidak memberikan perhatianyang cukup untuk mereka. Pemerintah tidak menganggap wilayah mereka sebagai bagiandari wilayah jajahan. Bahkan mereka menganggapnya sebagai warga kelas duaberdasarkan undang-undang yang lama yang hanya memperhatikan dari sisikeamananya saja dengan menempatkan pasukan keamanan untuk mencegah datangnya wargaPalestina di perbatasan dan di depan pintu masuk ke kota-kota desa-desa Arab Al-Quds.Mereka ditempatkan untuk mencegah sejumlah organisasi demonstrasi yang seringmelakukan pawai atau aksi di sepanjang jalan pendudukan.
Dalam sebuah wawancaranya yang  panjang Reiter menjelaskan Jumlah pendudukAl-Quds  dari kalangan orang Arabmencapai 850 ribu orang 310 ribu orang tinggal di sisi timur. Mereka semua memilikitempat tinggal permanen di kota tapi tanpa hak untuk memilih dalam pemiluKnesset. Mereka tak punya untuk mendapatkan tanah. Mereka terbagi dalam 22desa kecamatan dan kota.
Sebagian besar warga Arab di Al-Quds hidup dalam kemiskinandan kurangnya harapan mengingat rendahnya tingkat infrastruktur dan layananyang diberikan kepada mereka sejauh dari menyediakan minimal kebutuhan merekadan status hukum mereka tidak aman dan selalu merasa sangat tidak amanungkapnya. (asy/pip)
