Pihak manajemen perusahaan Facebook kemarin sore Jumat (6/1)kembali melakukan pemblokiran terhadap puluhan akun dan halaman (fans page)milik dan dekat dengan Hamas di Tepi Barat serta sejumlah aktivis Palestina.
Aksi pemblokiran ini disebut-sebut sebagai kampanye terbesardi banding pemblokiran sebelumnya oleh Facebook. Sebab sebanyak lebih dari 90halaman/fanspage milik atau dekat Hamas ditambah 30 akun pribadi sehingga inidinilai sebagai usaha untuk menghabisi halaman Facebook yang membela aksiperlawanan Palestina di Tepi Barat yang dijajah Israel.
Aksi pemblokiran Facebook ini setelah hashtag/tagar yangsedang dikampanyekan #كن_مثل_عياش#Jadilan_Seperti_Ayyash yang dilakukan untuk memperingati 21 tahun mengenanggugurnya arsitek pertama senjata perlawanan yang dilaunching pada Kamis (1/5)menjadi viral di jejaring social.
Pihak Facebook juga menutup sejumlah akun aktivis Palestina.Aktivis yang juga tawanan Ghufran Zamil menegaskan pihaknya kaget denganpenutupan akunnya di jejaring Facebook pada Jumat kemarin.
Zamil menambahkan seperti dilansir oleh Quds Press bahwapihaknya kaget karena akun keduanya dengan nama tawanan Salamah yang merupakantunangannya juga ditutup setelah jumlah temannya 5000 dan followernya mencapailebih dari 80 ribu.
Ia berusaha membuka akun namun muncul pesan bahwa akunnyaditutup tanpa sebab dan sudah mengirim pesan kepada pihak Facebook untuk mengetahuipenyebabnya.
Pada Januari ini parlemen Knesset menyetujui pembacaanpertama RUU yang mengatur Facebook yang membolehkan bagi pengdailan Israel untukmenghapus konten di jejaring social yang diduga provokasi. (at/pip)
