Kelompok kerja Palestinauntuk pengungsi Suriah mengatakan aparat keamanan Suriah sengajamenyembunyikan dan menahan lebih dari 456 jenasah pengungsi Palestina yanggugur karena disiksa di dalam penjara.  Merekaditenggarai terlibat sindikat internasional jual beli organ tubuh manusia.
Dalam laporanyaSabtu (25/12) HAM Palestina untuk Suriah mengatakan timnya telah memantaulebih dari 456 pengungsi Palestina telah syahid karena penyiksaan di dalampenjara. Jumlah ini mungkin lebih besar dari sebenarnya mengingat banyak saksimata yang tidak mau menyebutkan yang sebenarnya karena takut diketahui olehaparat keamanan Suriah dan mereka mendapatkan akibatnya disamping juga tidakada catatan resmi dari pemerintah rezim Suriah itu sendiri.
Tindakan ini jelassebuah kejahatan di atas kejahatan. Mereka tidak hanya menahan warga tanpakesalahan kemudian membunuh mereka secara biadab dan menjual organ tubuhmereka ke sindikat. Padahal undang-undang internasional melarang penahananjenazah manusia kecuali dikhawatirkan akan rusak atau diperlakukan tidakmanusiawai sebagaimana disebutkan dalam kesepakatan Jenewa yang ke empatperjanjian Leiden Piagam Roma dan undang-undang pengadilan pidanainternasional. Penganiayaan terhadap jenasah merupakan kejahatan perang. Lembagaini menuntut agar kejahatan ini diajukan ke pengadilan internasional.
Pencurian Organ
Dilaporkansebanyak 215 bagian tubuh manusia berada dalam kotak keamanan Kafr Sousse diDamaskus Rumah Sakit Assad University. Bagian tubuh ituk sudah dicurisebagianya. Rata-rata mereka disiksa dan anggota tubuh sisanya dikembalikan barakmiliter. Sementara itu di Rumah Sakit di Mezze terdapat 610 jenazah yangdikumpulkan dalam satu kolam yang penuh dengan” zat asam ” di salahsatu gudang dari rumah sakit tersebut.
Perlu dicatat diantara korban penyiksaan yang meninggal dan dicuri organ tubuhnya adalah parawanita anak-anak dan orang tua.
Sebanyak 77 korban telahtelah teridentifikasi melaui gambar yang bocor keluar. Mereka dikenal dengankorban penyiksaan di dalam penjara yang  dicesar. (asy/PIP)