Sejumlah media Zionis mengungkapkan komite kementerian Israel untuk urusanlegalisasi hukum di parlemen Knesset mengumumkan Ahad depan akan mengkajikembali usulan perubahan undang-undang &ldquomendiamkan muadzin&rdquo yang diajukananggota Knesset Muthi Yogevdari partai Home Yahudi dan David Betan dari partaiLikud.
Koran Israel Haaret menyebutkan teks terbaru undang-undang pelarangan yangdiajukan ke parlemen Knesset adalah terkait dengan sangsi yang berat sertaketentuan denda yang kurang dari 5 ribu shekel atau 1300 dollar bahkan bisasampai 10 ribu shekel atau 2250 dollar Amerika bagi setiap orang yangmenggunakan pengeras suara antara jam 11 malam hingga jam 7.00 pagi.
Menurut koran ini teks yang baru menyebutkan bahwa penggunaan pengerassuara masuk dalam kategori undang-undang kebisingan yang yang mengaturpenggunaan pengeras suara antara jam-jam siang di wilayah permukiman denganalasan kebebasan beribadah jangan sampai menganggu waktu tidur orang lain.
Menurut jadwal undang-undang ini divoting pada pekan-pekan kemarin namunkarena ada penolakan dari partai-partai agamis akibatnya voting jadidibatalkan. Setelah sejumlah partai mengancam akan menggalang suara untukmembatalkan undang-undang tersebut karena dikhawatirkan berimbas padapelarangan suara terompet Sabtu yang biasa dilakukan kalangan agamawan yahudi.
Namun akhir-akhir ini sejumlah partai agama kembali mendukungundang-undang ini setelah dilakukan perubahan terhadap sebagian teks undangyang mengecualikan penggunaan terompet sabtu bagi kalangan yahudi.
Sebelumnya perdana menteri Zionis Benyamin Netanyahu mendukung penuhundang-undang ini. Ia pun menginginkan agar undang-undang ini segeradirealisasikan. (asy/PIP)