Ridwan Zawarisaudara kandung insinyur penerbangan Muhammad Zawari yang gugur pada hariKamis (15/12) lalu dalam operasi pembunuhan di kota Sfax Tunisia mengatakanbahwa rumah Muhammad Zawari pada hari ini berubah menjadi tempat ziarah yangkeramat bagi kalangan masyarakat sipil Tunisia.
Ridwan menampakada kontak dari pemerintah atau dari ketua partai politik manapun dengankeluarga sejak meninggalnya Muhammad Zawari untuk menyampaikan bela sungkawaatau sekedar bertanya tentang aksi kejahatan pembunuhan ini.
Dia mengatakan&ldquoSampai sekarang ini tidak ada kontan dari pejabat pemerintah atau ketua partaipolitik terkait dengan aksi pembunuhan yang dialami saudara kandung sayainsinyur Muhammad Zawari.&rdquo
Namun Ridwanmerasa legal dengan empati dan solidaritas rakyat Tunisia. Dia mengatakan &ldquoSayameyakini bahwa kami akan bersedih sendirian karena kehilangan saudara kandungsaya. Namun hari ini rumah dan halaman rumah kami tidak menangpung parapengunjung yang datang dari berbagai tempat. Kami merasa Muhammad Zawari bukankeluarga kami sendiri namun dia putra seluruh Tunisia.&rdquo
Dia menyatakanbahwa keluarga tidak tahu bila Muhammad Zawari bergabung dengan Brigadeal-Qassam sayap militer gerakan Hamas. Dia mengatakan &ldquoKami semua tidak tahubahwa saudara kandung saya ini memiliki hubungan dengan faksi-faksi perlawanan.Jamin kami perhatikan dia sibuh dengan ilmu dan laboratorium yang didirikannya.&rdquo
Istri MuhammadZawari juga menegaskan dirinya tidak mengetahui aktivitas suaminya denganperlawanan Palestina.
Kepada kantorberita aljazeera istri Muhammad Zawari mengatakan bahwa suaminya meninggalkanrumah di hari dia dibunuh pada jam 13.50 dan tiba-tiba terdengar suara tigatembakan. Saat dia keluar dia menemukan suaminya di dalam mobil. Dia menyatakanmelihat peluru yang menembus dada dan leher.
Sementara ituBrigade al-Qassam hari Sabtu (17/12) menyatakan bahwa Muhammad Zawari adalahsalah satu komandan di brigade. Al-Qassam menuduh Zionis berada di belakangaksi pembunuhan ini. Al Qassam menyatakan bahwa Zawari salah salah satukomandan yang mensupervisi proyek pesawat tanpa awak Ababil milik al-Qassam.Zawari bergabung dengan al-Qassam sekitar 10 tahun yang lalu.
Meski tidaktahu bahwa Zawari bergabung dengan al-Qassam namun keluarga menyatakan banggasalah satu anggota keluarganya bekerja di barisan al-Qassam dan menyatakanberterima kasih kepada al-Qassam karena telah menyelenggarakan upacara belasungkawa di Gaza untuk Zawari.
Ridwanmengatakan &ldquoSyuhada kami ada syuhada kalian dalam melayani Islam dan bangsaArab. Tunisia akan terus penjadi mercusuar untuk melayaki umat Islam dan isu Palestinayang semua sepakat bahwa isu Palestina adalah jantung umat dan kemuliannya.&rdquo
Brigadeal-Qassam menyatakan bangga dengan Muhammad Zawari yang telah bekerja dibarisan al-Qassam secara diam-diam selama 10 terus-menerus tahun tanpa lelahdan bosan. (was/pip)