Kepala BiroPolitik Gerakan Perlawanan Islam Hamas berharap polarisasi sektarian di Suriahberakhir dan dia berharap kondisinya kembali stabil. Hal tersebut disampaikanMisy&rsquoal dalam perayaan milad ke-29 gerakan Hamas di Ramallah Sabtu (17/12).
Misy&rsquoalmenegaskan &ldquoAdalah hak setiap bangsa untuk bertempur demi kebebasan.&rdquo Dia menyatakanbahwa situasi di kota Aleppo Suriah memburuk. Dia mengatakan &ldquoKita sangatbersedih dengan apa yang terjadi di Aleppo. Kita bersimpati dengan penderitaanumat ini.&rdquo
Terkait dengancampur tangan dalam urusan negara-negara Arab dan Islam Misy&rsquoal mengatakan &ldquoKamiperlakukan mesecara secara seimbang. Bisa jadi kita berselisih dalam suatubidan dan menyepakati apda bidang yang lain. Namun kita tidak mencampuri urusannegara-negara lain. Kita fokus pada konflik dengan penjajah Zionis.
Dia menambahkan&ldquoPertempuran kami dengan penjajah Zionis. Itulah asal isu ini. Dalam memperingati29 tahun kelahiran Hamas ini kami katakan bahwa pertempuran satu-satunya adalahdengan penjajah Zionis.
Hamasmenegaskan pentingnya persatuan barisan. &ldquoTidak ada pembebasan tanpa persatuanbarisan. Tidak ada kemerdekaan apabila kita tidak mengakhiri perpecahan. Kita perkuatpersatuan dan kita wujudkan rekonsiliasi  dengan membangun tanah air kita besama-samaberjuang bersama-sama dan bergerak di politik bersama-sama.
Dia mengingatkanbahwa Hamas siap untuk mengakhiri perpecahan Palestina dan mewujudkan apa yangtelah disampati sebelumnya. Dia menambahkan &ldquoSaya yakin suasana lingkunganinternal kita mendorong ke arah ini. Mereka siap untuk menyepakati srtategiperjuangan untuk melawan penjajah Zionis.&rdquo
Misy&rsquoalmengatakan &ldquoPLO adalah perwakitan dan referensi kita. Namun kita ingin berisisemua elemen Palestina baik yang ada di dalam atau di luar negeri.&rdquo Dia menegaskanbahwa al-Quds adalah ibukota abadi Palestina tidak ada tawar menawar.(was/pip)
