Mon 5-May-2025

Palestina Boikot Produk Israel; Efektif

Kamis 8-Desember-2016

Boikot produk-produk Israel menjadi senjata efektif denganhasil jangka panjang. Meski Israel tak mengakuinya efektif dan meski merekamerasakan kerugian besar jutaan shekel.

Meski zionis berusaha menampakkan bahwa boikot ini tidakefektif tapi mereka memerangi person dan lembaga pendukung boikot Israelseperti berusaha menangkap relawan solidaritas di lembaga-lembaga internasionaldan Palestina.

Pusat Keamanan Nasional Israel menerbitkan studi yangditulis oleh Haji Alex dan Michael Wesbort menyebut para pengamat Israelmenilai boikot produk Israel masih dibius oleh Israel dan tidak mendapatdukungan politik resmi Palestina atau regional. Maka gerakan ini dinilai pengamatIsrael tidak begitu penting.

Alat Penekan

Menurut studi Israel lembaga-lembaga Palestina danpemerintahanya belakangan memanfaatkan boikot produk Israel terutama pangansebagai alat penekan atas Israel. Seperti pada saat operasi militer Israel &ldquoTebingCadas&rdquo musim panas tahun 2014 dan ketika Israel menghentikan transfer pajakPalestina di awal tahun 2015.

Meski disebut boikot tidak berimbas kepada ekonomi Israelnamun studi ini menyebut data impor Palestina dari Israel menurun dari musimpanas 2014 dari 72% menjadi 58%. Imbas kerugian Israel selama setahun karenaboikot Palestina kepada produk pangan Israel di bawah 200 juta shekel atau 5.0%dari keuntungannya.

Boikot Palestina ini terus berlangsung dari 2010 hingga 2014dan pertengangan tahun ini 2016 hingga impor Palestina dari Israel menurun darisampai 52%.

Palestina bukan hanya memboikot namun mengsuport untuk menggunakanproduk buatan local serta mendorong untuk memproduksi sendiri.

Namun demikian Palestina tetap bergantung kepada ekonomi Israelkarena

1.&nbsp&nbsp&nbsp&nbsp&nbsp&nbspIsrael dianggap targetproduk Palestina juga dimana lebih dari 80% komoditasnya diekspor ke Israel.

2.&nbsp&nbsp&nbsp&nbsp&nbsp&nbspKedekatan geografis danpajak bersama serta mata uang yang sama sehingga mengurangi biaya perdagangan. EksporPalestina ke Israel selama beberapa tahun terakhir naik di tahun 2015 menjadisenilai 7.3 milyar shekel.

Pengamat politik urusan Arab di Pusat Informasi Palestinamenegaskan studi Israel itu dibuat sebagai upaya meremehkan imbas boikotproduk mereka. Dengan studi ini mereka ingin menyampaikan kepada masyarakat Palestinabahwa boikot tidak mempan melawan Israel. Selain karena boikot memang tidaksampai pada level yang diinginkan karena tidak lembaga resmi Palestina milikotoritas (Palestina) yang mengambil langkah serius jangka panjang soal boikot Israel.

Ia menambahkan tidak mungkin bicara boikot utuh terhadapproduk Israel karena Israel yang mengendalikan semua produk yang masuk keotoritas Palestina. Hanya saja warga Palestina bisa mengurangi konsumsi produk Israel.(at/pip)

Tautan Pendek:

Copied