Hari ini merupakan peringatanke 29 tahun intifadhah pertama yang meletus akibat kejahatan Zionis terhadapbangsa Palestina yang menolak tunduk pada kebijakan Zionis. Setiap upaya untukmenghilangkan ingatan atas peristiwa ini pasti akan gagal.
Pada 8 Desember1987 lalu rakyat Palestina memberontak. Mereka dari berbagai kota dan plosokdi Gaza dan Tepi Barat memaklumatkan pase baru telah tiba untuk menentang semuabentuk penjajahan. Bersamaan dengan sejumlah acara peringatan hari jadi beberapafaksi Palestina. Seperti Izzdudin Al-Qossam sayap militer gerakan perlawananislam Hamas yang telah memberikan pelajaran pahit bagi Israel hingga terpaksamereka hengkang dari wilayah Gaza dengan penuh kehinaan.
Intifadhah pertamaini dipicu oleh kebiadaban yang dilakukan seorang sopir Zionis pada 8 Desember1987 menabrak sejumlah pekerja Palestina asal Jabalia Gaza di dekat perlintasanBet Hanun yang memisahkan antara Gaza dengan wilayah jajahan 48. Akibatpenabrakan ini empat pekerja Palestina syahid dan beberapa lainya luka-luka.
Kejadian ini sontakmembuat kemarahan mereka yang terpendam sebelumnya memuncak hingga tumpah. Saatiring-iringan jenazah para syuhada warga melempari serdadu dengan batu yangdibalas dengan tembakan peluru. Saat itu datanglah helicopter Zionis yangmenembaki warga dengan gas air mata dari udara untuk membuyarkan ribuan massayang sedang iring-iringan jenazah. Kejadian ini juga mengakibat beberapa oranggugur syahid dan lainya luka-luka. Kemudian kerusuhan merembet ke setiap kamppengungsian dan kota-kota di Jalur Gaza hingga Tepi Barat. Maka muncullanperlawanan besar-besaran dari warga dengan menggunakan batu untuk melemparipara serdadu dari masjid-masjid dan perkampungan warga.
Para pengamatmengatakan intifadhah pertama telah mengembalikan masalah Palestina kea rah yangbenar. Setelah beberapa tahun lamanya rakyat Palestina absen dari semua bentukperlawanan. Selain itu aksi-aksi terorisme yang mereka lakukan terhadap wargauntuk menakut-nakuti warga agar mereka mau menerima kebiadaban Zionis.
Dari sinilah BrigadeIzzuddin Al-Qossam yang didirikan Al-Qossam sayap tempur perlawanan Palestina melancarkansejumlah operasi perlawanan mengincar sejumlah target Zionis.
Bersamaan dengansemakin besarnya perlawanan Israel mulai berfikir bagaiamana mengendalikansituasi ini. Maka mulailah mereka menawarkan sejumlah perundingan dengangerakan Fatah yang diakhiri dengan penanda tanganan kesepakatan Oslo yangtujuanya ingin memadamkan intifadah yang kedua pada tahun 2000 yang dikenaldengan intifadhah Al-Aqsha dan pada tahun 2015 meletus lagi intifadah keduayang dikenal dengan intifadhah Al-Quds.
Denan ini makadiyakini bangsa Palestina mampu melewati sejumlah pase perlawanan. Karena memangbangsa Palestina didisain untuk mendapatkan hak-hak mereka walau bagaimanapunpengorbanannya. Perlawanan akan terus berlangsung hingga penjajahan hengkangdari bumi Palestina. (asy/PIP)