Dua tawananPalestina Anas Syadid dan Ahmad Abu Farah menolak tawaran yang diajukanintelijen Israel agar keduanya menghentikan aksi mogok makanya. Mereka akandibebaskan setelah menjalani empat bulan masa tahanan administrative.
Pengacara Ahlam Haddadmengatakan kepada koresponden kami bahwa deputi intelijen Israel jumat kemarin(2/12) menawarkan kepada dua tawanan yang sedang mogok makan Anas Syadid danAhmad Abu Farah agar menghentikan aksinya tersebut dengan imbalan pembebasankeduanya dari penjara empat bulan kemudian. Namun kedua tawanan itu menolaknya  menolak tawaran tersebut .
Ia menambahkan pemerintahIsrael telah menawarkan kepada kedua tawanan itu pembebasan pada bulan Mei2017. Namun tawaran tersebut ditolaknya. Mereka tetap pada tuntutan pertamapembebasan segera agar mereka menghentikan aksi mogoknya.
Hadadmengisyaratkan tawaran ini muncul setelah kondisi dua tawanan menurun drastis hingga hari ke tujuh puluh. 
