Petani Palestina Amjad Barawi (24) memetik buah-buahstroberi pelan-pelan. Setelah dipanen diletakkan di keranjang kayu sebagaipacking untuk kemudian diekspor ke pasar-pasar Eropa.
Barawi menekuni pertanian stroberi ini sejak beberapa tahunlalu di baldah Betlahia utara Jalur Gaza dengan segala usaha untuk memperbaikikualitasnya sesuai standar ekspor.
Hasil Melimpah
Barawi mengatakan kepada Pusat Informasi Palestina kamisudah mulai memetic hasil pertanian stroberi saat ini jauh lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penurunan ini karena agresi terakhir Israelyang menghancurkan kesuburan tanah pertanian.
Ia menjelaskan &ldquoAwal bulan Desember ini kami diizinkanmengeskspor hasil stroberi ini ke pasar-pasar Eropa sehingga menjadi pinturizki baru dibanding pasar local.&rdquo
Sementara itu petani Jalur Gaza lainnya Muhammad Rajabmengatakan hasil panen stroberinya mencapai sekitar 2 hektar luyaman melimpah meskihujan terlambat. Ia menyatakan tahun lalu tidak bisa mengekspor buah ini namuntahun ini bisa mengekspor.
Berdasarkan data dari kementerian pertanian Palestinaperang Israel ke Gaza menyebabkan kerugian besar di sector pertanian yang mencapaikerugian sebesar 550 juta dolar 11 % dari menyerap tenaga kerja.
Petani lain Tahsin al-Saqa ketua marketing di kementerianpertanian Palestina di Gaza menyatakan kepada Pusat Informasi Palestina bahwa2 ton stroberi hari ini Kamis (1/12) bisa mengekspor ke Eropa dan diperkirakanakan ada jumlah lebih besar untuk ekspor selanjutnya.
Ia menyatakan lahan stroberi di Jalur Gaza mencapai 245hektar dan sebagian besar hasilnya diekspor ke pasar Eropa. Tapi di tahunsebelumnya lahan itu mencapai 1.200 hekta lebih namun rusak oleh perang Israel.(at/pip)