Kepala Biro Politik Hams Khalid Misy&rsquoalmengatakan Intifadhah Al-Quds (meletus sejak Oktober 2015) telah menggagalkanrencana Israel membagi Masjid Al-Aqsha menjadi dua bagi secara waktu dantempatnya. Israel akhirnya mundur dari rencananya namun mereka tetap ngototakan menjalankan proyeknya sampai Palestina lalai.
Dalam rekaman sambutannya yang disampaikandalam Konferensi Jamaah Islam di kota Karachi Pakistan kemarin Sabtu bahwamasjid Al-Aqsha dalam bahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya. Israel musuhumat sejak beberapa tahun terakhir bekerja keras meyahudikan Al-Quds danmenistakan masjid Al-Aqsha serta mendorong warganya menggerebek. Proyek pembagianAl-Aqsha menjadi dua dari sisi waktu dan tempat juga dijalankan.
Al-Aqsha Menunggu Kalian
Misy&rsquoal menambahkan &ldquoKalian di halamanAl-Aqsha memiliki saudara yang terus berjaga dengan darah dan dada mereka danmenunggu pertolongan umat.&rdquo
Kami memantau elit gerakan dan delegasiJamaah Islam di Pakistan berduyun-duyun ke Gaza untuk membuka blokade sebabpenderitaan rakyat Palestina di Gaza akibat blokade selama 10 tahun sangatpedih tegas Misy&rsquoal.
Ia menjelaskan Gaza diberi hukuman karenamembela perlawanan dan membangun proyek perlawanan itu dengan kuat. Sementara JamaahIslamiah di Pakistan memiliki tempat dan posisi penting di hati kami karenaselalu membela Palestina dan persoalan Arab dan umat.
Kami Bangga dengan Pakistan
Misy&rsquoal berharap Pakistan akan semakin amandan stabil dan perannya di kawasan dan dunia internasional makin kuat terutamadalam membela umat.
Ia mengisyaratkan entitas zionisberkonspirasi atas Pakitan terhadap bom nuklirnya dan kemajuan industrinyaserta militernya. Ia berharap Allah akan memalingkan musuh dari Pakistan dantetap bersatu.
Misyal menyatakan ikut sakit atas deritarakyat Khasmir Muslim yang terus mengalami penindasan dan kami tahu mereka adadi hari Pakistan. Jika Palestina adalah ada di jantung kalian maka Khasmir adadi jantung kami tegas Misyal. (at/pip)