Elit Palestina bersatu di Libanon hari ini Jumat menyatakanpimpinan militer Libanon menyampaikan kepada mereka (elit Palestina) untukmenghentikan pekerjaan pembangunan tembok di sekitar Ain el-Hilweh.
Dalam keterangan yang diterima Pusat Informasi Palestinaelit Palestina menyampaikan selama dua pecan ke depan akan disiapkanpersepsi utuh menyikapi situasi keamanan di kamp-kamp pengungsi Palestina terutamadi Ain el-Hilweh yang bisa menciptakan stabilitas di kamp dan wilayah sekitar.
Militer Libanon dan pihak struktur intelijen Libanonmerespon tuntutan elit Palestina untuk menghentikan pembangunan tembok dan elitLibanon juga mendukung tuntutan rakyat Palestina soal ini yang disampaikandengan damai dan beradab.
Elit Palestina menyampaikan komitmennya untuk menjagahubungan baik dengan rakyat Libanon dan berharap hubungan antara kedua pihakmembaik dalam bidang politik kemanusiaan social hukum dan bukan saja dibidang keamanan.
Kepala Biro Politik Hamas Khalid Misy&rsquoal melakukankomunikasi telepon dengan sejumlah elit dan pimpinan Libanon dan mendorongmereka segera menghentikan pembangunan tembok pemisah di sekitar Ain el-Halweh.
Dalam salinan keterangannya yang diterima Pusat InformasiPalestina kemarin sore Misy&rsquoal menghubungi masing-masing presiden LibanonNabih Barri ketua parlemen Libanon Tamam Salam dan PM Sa&rsquod Hariri.
Keterangan menjelasakan Misy&rsquoal dalam komunikasikannyamenjelaskan kepada elit Libanon bahaya tembok pemisah tersebut terhadap kondisipengungsi Palestina di kamp pengungsi dan merusak hubungan persaudaraan antaraLibanon dan Palestina serta menimbulkan dampak buruk.
Misy&rsquoal menegaskan bangsa dan rakyat Palestina komitmenmenjaga keamanan Libanon dan stabilitasnya serta tidak akan intervensi terhadapurusan dalam negeri Libanon.
Rakyat Palestina yang diaspora sebagai pengungsi dan pencarisuaka komitmen dengan hak kembali ke kampung halaman mereka sebagai haknasional.
Pemerintah Libanon mulai membangun tembok beton di sekitarkamp pengungsi Palestina Ain al-Hilweh yang dihuni oleh 80 ribu pengungsi didekat kota Saida (Sidon) Libanon selatan. Tanda-tanda pembangunan tembok sudahtambak sepanjang arah barat. Tingginya antara 5-6 meter dan dibangun pula tugupemantai. Belum jelas apakah tembok akan dibangun mengelilingi atau hanya disisi barat kamp saja yang dianggap tidak aman oleh pemerintah Libanon. (at/pip)