OrganisasiAmnesti Internasional di wilayah Palestina terjajah tahun 1948 danorganisasi-organisasi HAM meminta otoritas penjajah Zionis agar segera mencabutkeputusannya untuk menghancurkan desa Atir &ldquoUmmu Hiran&rdquo.
Dalam keterangannyalembaga-lembaga HAM ini mengecam kebijakan penjajah Zionis dalam menghancurkandesa-desa dan rumah-rumah Palestina. Mereka menilai tindakan itu sebagai bagiandari kebijakan penghancuran dan pengusiran paksa orang-orang Palestina yangterus dilakukan oleh otoritas penjajah Zionis.
Menurut keputusanotoritas penjajah Zionis sebelumnya pihak Zionis akan menghancurkan dua desauntuk membangun permukiman Yahudi &ldquoHiran&rdquo hanyak untuk orang Yahudi sajaditambah perluasan area hutan Atir dan memindahkan penduduk Atir (Ummu Hiran)ke desa Haura.
Lembaga-lembagaHAM ini menilai bahwa rencana penghancuran dua desa dan pengosongan penduduknyadari rumah-rumah mereka secara paksa tanpa diikuti langkah-langkah dan jaminanhukum termasuk di dalamnya adalah bermusyawarah dengan penduduk dan memberikanpengganti yang sesuai untuk mereka atau ganti rugi yang semestinya merupakan pelanggaranterhadap hak warga dalam mendapatkan rumah sesuai dengan konvensi internasionalkhusus terkait hak-hak ekonomi sosial dan budaya.
Disebutkan bahwapenduduk desa Atir Ummu Rihan adalah warga dan tinggal di dua desa di antara 36desa yang dirampas pengakuannya di &ldquoIsrael&rdquo (Palestina 1948) di mana otoritasZionis menolak mengakuinya dan memberinya pelayanan pokok seperti listrikjaringan air dan sanitasi.
AmnestiInternasional menjelaskan bahwa solidaritas internasional untuk penduduk AtirUmmu Hiran bertujuan untuk mencegah otoritas Zionis terus melanjutkan rencana mengisolasimayarakat badui Palestina dan berhenti melakukan upaya merubah daerah Hauramenjadi Gito (kantong-kantong kecil yang terisolasi dari daerah yang lain red).Di mana desa ini mengalami kelangkaan kesempatan kerja serta kondisi sosial danekonomi yang sangat rendah. (was/pip)
