Tue 6-May-2025

Pendekatan Keamanan: Pedang di Leher Pengungsi Palestina di Libanon

Selasa 22-November-2016

Langkah-langkah pengetatan pemerintah Libanonterus meningkat terhadap orang-orang Palestina di seluruh kamp-kamp pengungsi. Bahkansampai terus membangun tembok pemisah di sekitar kamp pengungsi Ain Halwadengan tergesa-gesa sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal iniberarti semakin memperketat blokade dan mempertajam ketegangan antaraorang-orang Palestina dan Libanon.

Para pengungsi Palestina di Libanonhidup di 12 kamp pengungsi resmi yang didirikan antara tahun 1948 dan 1955tinggal di dalamnya 48% dari jumlah pengungsi Palestina. Sisanya tinggal disejumlah kamp pengungsi yang didirikan selama kurun waktu yang sama dansejumlah lainnya di kamp-kamp pengungsi yang didirikan karena kamp-kamppengungsi Nabatiyah dihancurkan tahun 1974 dan kamp pengungsi Tel Za&rsquoter danDakwanah tahun 1976 ditambah pendirian beberapa kota dan desa Libanon olehpara pengungsi lainnya.

Pengetatan Prosedur

Sumber khusus Pusat Informasi Palestinamenegaskan bahwa pemerintah Libanon mulai melanjutkan pembangunan tembokpemisah seputar kamp pengungsi Ain Halwa yang idenya sudah mulai ada sejak 20tahun lalu.

Sumber ini mengingatkan bahwa padatahun-tahun yang lalu sudah ada upaya mengisolasi orang-orang Palestina disemua kamp pengungsi Palestina yang paling menonjol adalah pendirian pos-posmiliter di gerbang kamp-kamp pengungsi yang dihuni sekitar 60% orang Palestina.

&ldquoMasalah di kamp-kamp pengungsimeningkat tajam hingga ada larangan memasukkan bahan bangunan dan kontruksi. Jugalarangan memasukkan perabotan dan peralatan rumah&rdquo tembah sumber PusatInformasi Palestina. dijelaskan bahwa otoritas Libanon melaksanakan hal inisampai detik ini dengan dalih &ldquomemerangi terorisme&rdquo.

Yang tidak diketahui oleh banyakorang adalah bahwa para pengungsi Palestina di Libanon dilarang mendapatkanhak-hak sipil dan sosial mereka. situasi kemanusiaan yang mereka alamibertambah buruk dari hari demi hari. Terutama karena tingkat pengangguranmencapai lebih 60% di beberapa kamp pengungsi. Sementara itu tingkat kemiskimanbanyak meningkat pada tahun-tahun terakhir ini jumlah penduduk bertambah tigakali libat sejak Nakbah tahun 1948 dan mereka tinggal di area geografisterbatas.

Pendekatan Keamanan

Penulis yang juga wartawan PalestinaYaser Ali menyerukan agar dihentikan pendekatan keamanan untuk kamp-kamppengungsi Palestina dan memperlakukan mereka sesuai dengan pendekatan yangmelihat kepada kebutuhan sosial kesehatan dan pendidikan orang-orang Palestinadi kamp-kamp pengungsi tersebut.

Kepada Pusat Informasi PalestinaYaser Ali menyesalkan tindakan pihak Libanon yang terus memperlakukan kamp-kamppengungsi Palestina di Libanon sesuai dengan pendekatan keamanan. Dia menjelaskanbahwa hal itu bisa memperburuk hubungan antara orang-orang Palestina danLibanon.

Dia menyatakan bahwa kebijakanresmi Libanon terhadap para pengungsi Palestina di Libanon terfokus padaberbagai langkah-langkah hukum ekonomi dan administratif yang tujuannya untukmenekan orang-orang Palestina dan mendorong sebanyak mungkin dari mereka untukpergi dari Libanon.

Sejak lama negara Libanon menanganimasalah Palestina ini sebagai masalah keamanan dan mengabaikan sisikemanusiaan. Belum ada keputusan dan perturan yang mengatur keberdaan parapengungsi Palestina sesuai dengan kaedah-kaedah dan prinsip-prinsip hukuminternasional. (was/melayu.palinfo.com)

Tautan Pendek:

Copied