 Serikan Pegawai Badan Bantuan dan PemberdayaanPBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Ahad (20/11) malam mengumumkanmereka akan menutup tiga kantor utama UNRWA di Tepi Barat al-Quds dan JalurGaza pada hari ini Senin (21/11). Saat ini dialog antara pegawai dan pihakmenejemen UNRWA terhenti.
KetuaSerikat Pegawai UNRWA Suhail al-Hindi menjelaskan bahwa penutupan inidilakukan sebagai protes karena UNRWA dianggap mempermainkan hak-hak parapekerja.
Dia menjelaskanbahwa di propinsi utara Gaza saja akan terjadi mogok menyeluruh mulai Selasabesok dengan menutup semua fasiltias UNRWA termasuk sekolah-sekolah.
Al-Hindimenambahkan bahwa mereka akan melakukan aksi unjuk rasa di daerah utara Selasabesok dan akan berakhir dengan dilasakanakan konferensi pers yang akanmengungkap langkah-langkah eskalasi lain yang akan dilakukan di hari-hari kedepan.
Parapekerja di UNRWA menuduh lembaga PBB tersebut berusaha melemahkan hak-hakpengungsi melalui serangkaian keputusan dan tindakan dengan dalih mengalami kekurangandana.
SerikatPegawai menolak kebijakan yang dilakukan UNRWA dan menegaskan bahwa keputusanterakhir UNRWA tidak akan mulus. Para pekerja akan terus melakukan langkahprotes sampai kebijakan dan keputusan tersebut ditinjau kembali.
Jurubicarapekerja di UNRWA Hasuna Zaqut menyebutkan bahwa UNRWA tidak peduli dengan semuainisiatif dan mediasi serta menolak berbicara dengan perwakilan pekerja.
Zaqutmenuntut komisaris UNRWA bertanggung jawab atas apa yang terjadi dan menyerukankepada sekjen PBB untuk melakukan investigasi untuk mengungkap sebab-sebabterjadinya masalah ini dan memburuknya kondisi hidup para pengungsi serta parapekerja UNRWA di Tepi Barat al-Quds dan Jalur Gaza. (was/melayu.palinfo.com)
