Otoritas Libanon mulai membanguntembok pemisah seputar kamp pengungsi Ain Halwa yang menampung para pengungsiPalestina di Libanon. Demikian dikatakan sumber-sumber Palestina di Libanon kepadakoresponden Pusat Informasi Palestina Sabtu (19/11).
Sumber Palestina mengatakan paratukang sudah mulai mendirikan tembok semen seputar kamp pengungsi Ain Halwayang dipimpin oleh militer Libanon. Setelah tembok ini rampung maka kamppengungsi Ain Halwa akan terblokade penuh dan menjadi mirip seperti penjara. Wargapengungsi yang keluar dan masuk kamp pengungusi harus melewati pos-pos militer.Tembok yang dibangun otoritas Libanon ini mirip dengan tembok pemisah rasialyang dibangun pasukan penjajah Zionis di Tepi Barat.
Menurut surat kabar Libanon &ldquoAl-Mudun&rdquopekerjaan pembangunan tembok pemisah ini akan membutuhkan waktu selama 15bulan. Karena pekerjaan ini harus dilakukan dengan akurat dan berfungsi sebagaitembok keamanan.
Menurut informasi pelaksanaan inidi bawah supervisi tentara Libanon. Hanya ada pengajuan keberatan terbatas daripimpinan Palestina yang meminta perbaikan di sana sini dalam peta tembokterutam terkait perubahan lokasi menara pengawas karena terlalu dekat denganrumah-rumah di dalam kamp pengungsi.
&ldquoAl-Mudun&rdquo menyatakan bahwasuara-suara keberatan rakyat di dalam kamp pengungsi mulai terdengar menentangpendirian tembok yang mulai beredar penyebutannya sebagai &ldquotembok memalukan&rdquokarena keberadaannya meblokade penduduk.
Kamp pengungsi Palestina Ain Halwaini terletak di selatan Libanon termasuk bagian dari kota pesisir Shaidaibukota Libanon selatan.
Luas kamp pengungsi ini sekitar satukilometer persegi dan jumlah penduduknya sektar 80 ribu jiwa. Ini merupakankamp pengungsi terbesar di Libanon dari sisi jumlah penduduknya. Sebagian besarpenduduknya adalah pengungsi Palestina yang eksodus tahun 1948 dari desa-desaJalil di wilayah utara Palestina. (was/melayu.palinfo.con)
