Elit Hamas Musyir Misri dan juga anggota di fraksi parlemenPalestina dari Hamas menilai usaha Israel melarang azan sudah melampaui batas.Rakyat Palestina tidak berpangku tangan menghadapi keputusan dan langkah rasisIsrael ini.
Dalam keterangannya kepada Pusat Informasi Palestina kemarinMishri menyebut usaha Knesset mengesahkan undang-undang larangan azan diAl-Quds sebagai langkah terburu-buru yang sangat berbahaya dan Israel harusmenanggung dampak berbahayanya.
Ia menandaskan usaha larangan azan terang-terangan menodaitempat suci Islam dan bukti politik adalah preman bayaran.
Mishri meminta bangsa Arab dan umat Islam bertanggungawabmelindungi hak bersejarah mereka di tempat-tempat suci Islam di Palestina.Selain itu Palestina harus bersatu dan membangkitkan nyala Intifadhah Al-Qudsdalam menghadapi politik tahan Israel.
Sebelumnya parlemen Israel Knesset kemarin menunda pengesahanRUU larangan azan yang sudah disetuji kabinet Israel yang akan melarang azanmelalui pengeras suara di al-Quds dan wilayah Palestina jajahan 1949 denganalasan menciptakan kegaduhan dan mengganggu warga pemukiman yahudi.
Baca: https://melayu.palinfo.com/news/2016/11/16/RUU-Larangan-Adzan-Israel-Ditunda-Disahkan
Di sisi lain menanggapi isu di media massa soal uji cobaroket perlawanan elit Hamas ini menyatakan perlawanan Palestina kini lebihtenang dengan kemampuan militer. Perlawanan selalu siap dan Israel mimpi bisamenghadang perlawanan. (at/pip)