Pastor AthallahHana ketua Uskup Sabsatiah Roma Ortodoks mengecam keputusan Israel melarangazan di kota Al-Quds.
Dalam keteranganpersnya pastor Athallah menegaskan tindakan Israel ini rasisme berbahaya dantidak bisa diterima. Hari ini zionis membidik masjid-masjid dengan azannyabesok lonteng-lonteng di gereja yang akan dibidik sebab pada dasarnyaketegaran kami dan keberadaan kami di Al-Quds menagganggu warga penjajah Israeltegasnya.
Athallahmenambahkan kami akan tetap bertahan di Al-Quds dan tidak akan melepaskanafiliasi kami terhadap kota suci ini. Gereja-gereja kami dan masjid-masjid kamiakan tetap menjadi pemanggil spirit kami yang menyerukan nilai-nilaiperdamaian kecintaan persaudaraan dan persaudaraan antar manusia.
Athallahmelanjutkan &ldquoKami menolak rasisme dengan segala bentuknya. Kami menilaipelarangan azan di tanah suci Palestina adalah indicator berbahaya yangmenunjukkan politik rasis Israel untuk meminggirkan dan membidik rakyat Palestinaitu sendiri.&rdquo
Reaksi ataskebijakan Israel melarang azan itu menurut Athallah harus dengan persatuannasional dan mematangkan budaya persaudaraan antar agama di seluruh lapisan dankelompok rakyat Palestina. (at/pip)