5 menit api bom membakar wajah bocah Palestina Abdul Rahman Dabbagh (15)setelah dengan jarak 10 menter saja Israel menyerangnya dengan bom cahaya ditimur kamp pengungsi Buraij Jalur Gaza  bagiantengah. Warga dan tim evakuasi tidak berhasil menyelamatkannya dan akhirnya iagugur syahid.
Temannya dari Der Balah Abdul Qadir Mabhuh (28) masih ingat kejadian nahasitu. Ia menemani Dabbagh dalam banyak aksi protes damai dekat wilayahperbatasan kemaanan dengan Israel di sebelah timur kamp pengungsi. Namun iatidak pernah membayangkan Dabbagh akhirnya gugur di tangan serdadu Israel dengancara brutal.
Saat itu menurut kesaksian Mabhuh pasukan Israel yang berada di dalampagar keamanan pembatas mengarahkan senapannya ke arah Dabbagh yang hanyaberjarak 10 meter saja dan melepaskan bom cahaya ke arah wajahnya. Tak ayalDabbah roboh ke tanah dan wajahnya terbakar selama sekitar 5 menit.
Kepada Pusat Informasi Palestina Mabhuh menyatakan anak terluka oleh bomcahaya itu berusaha diraihnya. Namun pasukan Israel menembak Mabhuh di bawahkakinya beberapa kali tembakan agar menjauhi Dabbagh. Israel menghalangi parapemuda lainnya mendekati korban. Setelah api yang membakar Dabbagh padam barupasukan Israel membiarkan para pemuda Palestina menedekat dan menyelamatkanDabbagh. Setelah tiba di RS Al-Aqsha korban meninggal dunia pada Septemberlalu.
Menurut dokter syariat Shadah Dabbagh ini kasus pertama seorang anakdibunuh Israel dengan bom cahaya di bagian kepala. Akibatnya bagian dalamkepala juga terbakar. Terjadi pendarahan kritis di bagian wajah.
Aktivis HAM di Jalur Gaza  menyatakanratusan anak dan pemuda mengalami luka dalam aksi protes damai di sepanjangperbatasan timur Jalur Gaza  sejakmeletus Intifadahah Al-Quds. Sebagian besar karena peluru di bagian anggotatubuh bagian atas dan bawah. Juga oleh gas air mata. Kasus Dabbagh berbedadengan kasus umum. (at/pip)