PetinggiGerakan Perlawanan Islam Hamas Muhmud Zehar menyerukan kepada pimpinan OtoritasPalestina untuk membebaskan perlawanan di Tepi Barat. Hal tersebut disampaikanZehar dalam seminar yang diadakan gerakan Hamas di kamp pengungsi Nusairat diwilayah tengah Jalur Gaza Ahad (13/11) petang.
Dalamkesempatan tersebut Zehar meminta agar Otoritas Palestina membekukan koordinasikeamanan dengan penjajah Zionis untuk menghadapi periode mendatang sebagaiperiode pembebasan nasional.
Tokohpenting Hamas ini menyangsikan Otoritas Palestina membatalkan perjanjian Osloyang menjadi dasar perundingan sepanjang 23 tahun dan membuang-buang banyakwaktu.
Dia menambahkan&ldquoMustahil pimpinan di Fatah dan Otoritas Palestina sekarang ini membatalkanperjanjian Oslo atau kembali tidak mengakui Israel. Karena mendiang PresidenArafat ketika merasa bahwa isu ini berbahaya dan ingin menggunakan perlawananuntuk menggerakan rakyat dia dihabisi dan hal yang sama ditakutkan parapemimpin Otoritas Palestina.&rdquo  
Dia menyatakanbahwa pembatalan pengakuan Israel berarti membatalkan pengakuan PLO terhadap80% tanah Palestina yang dikuasai Israel. Dia menegaskan bahwa pengakuanterhadap Israel pada dasarnya adalah pengkhianatan terhadap darah para syuhada.
Karenaitu dia berpendapat bahwa ketika berbicara tentang rekonstruksi PLO makaprogram-programnya harus mencakup seluruh tanah Palestina dan bukan hanya 20%saja. (was/melayu.palinfo.com)